Jakarta, Gatra.com - Menteri Sosial, Tri Rismaharini menyampaikan keluh kesahnya dalam menjalani tugas yang saat ini ia emban. Risma mengakui bahwa tidak mudah mengerjakan berbagai tugas di tengah rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian yang ia pimpin.
Kendati demikian, Risma mengaku tetap mengusahakan yang terbaik bersama-sama dengan seluruh jajarannya di Kementerian untuk masyarakat.
“Saya tidak mungkin bekerja sendiri karena itu kami bersama-sama dengan seluruh pejabat dan staf di Kementerian Sosial ingin memberikan sumbangsih dan dharmabakti kami kepada bagsa dan negara.” jelasnya dalam acara Gatra Awards 2021, Rabu (01/12).
“Kami bekerja meskipun harus dengan susah payah dengan bahkan sinisme dan hinaan. Namun kami tetap bekerja keras meskipun itu kami harus tidur di kantor, Sabtu dan Minggu jami harus bekerja untuk memperbaiki integritas dan kualitas data.” ungkap Risma.
Selain disibukkan dengan permasalahan Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS), Risma menjelaskan bahwa di saat yang sama pihaknya juga harus menangani penyaluran dan pengawasan bantuan sosial.
“Meskipun belum sempurna, kami tahu. Tapi kami sudah berupaya maksimal dan kami sudah mampu memberikan integritas data yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.” jelasnya.
Lebih lanjut, Risma juga menuturkan bahwa di bawah kepemimpinnanya, Kementerian Sosial telah memperbaiki sistem penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat.
“Sering kali tak bisa dipisahkan antara data dan sistem penyalurannya. Di beberapa daerah kami tahu, kami harus menyelesaikan satu-persatu masalahnya, bukan sekadar bagaimana penyalurannya.” ungkap Risma.
Risma menjelaskan bahwa kondisi geografis di tanah air turut menjadi permasalahan dalam proses penyaluran bantuan kepada masyarakat.
“Seperti di Aceh Besar, warga harus menyebrang yang biayanya jauh lebih besar dari jumlah bantuan sosial yang akan mereka terima kalau mereka mengambil bantuan itu.”
Menghadapi kondisi di lapangan yang demikian, Risma pun akhirnya memberikan terobosan dengan meminta bank untuk datang agar masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengambil bantuan itu.
"Salah satu kabupaten di Kalimantan, yang tidak bisa ditempuh melalui jalan darat dan sungai, sehingga kami juga bekerja sama dengan bank untuk bagaimana proses penyaluran itu bisa dilakukan meskipun dengan pesawat terbang," jelasnya.
Menurut Risma, memberikan bantuan sosial bukan sekadar bagaimana data itu keluar tapi lebih tentang bagaimana sesungguhnya masyarakat bisa menerima manfaat tanpa harus terbebani.
"Karena yang kita berikan adalah masyarakat-masyarakat yang tidak mampu." ujarnya.
Sebagai penutup, Risma berharap agar masyarakat Indonesia yang saat ini menerima bantuan dapat hidup lebih baik dan lebih sejahtera setelah mendapatkan bantuan.
"Dapat lebih baik lagi dan lebih sejahtera dan mereka akan keluar dari kemiskinan. Serta tentunya akan keluar dari daftar penerima bantuan sosial." pungkasnya.