Samosir, Gatra.com- Bel tanda pelajaran dimulai berbunyi, seluruh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Pangururan masuk ke ruangan dengan rapi. Para pelajar belasan tahun itu diizinkan masuk ke dalam kelas setelah mencuci tangan dan dipastikan telah menggunakan masker dengan baik.
Siswa siswi yang menempuh pendidikan di Kabupaten Samosir itu juga diawasi oleh sejumlah guru agar tidak berkerumun saat masuk ke dalam gedung sekolah. Aturan Protokol Kesehatan (Prokes) yang diajurkan pemerintah merupakan hal wajib yang tidak boleh diabaikan dilingkungan sekolah itu. Para guru dan siswa berharap agar penularan Covid 19 tidak terjadi di lingkungan mereka belajar.
Karena bagi para siswa dan guru tersebut, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diizinkan pemerintah merupakan hal berharga. Setelah lebih dari satu tahun, siswa dan murid tidak melakukan PTM akibat pandemi covid 19. Mereka berharap, perilaku hidup sehat yang diterapkan dapat mencegah penularan virus Covid 19. Agar mereka tetap dapat melakukan PTM dengan baik.
Beberapa saat sebelum pelajaran di mulai, para pelajar itu dikejutkan dengan kehadiran sejumlah wartawan yang masuk ke ruang belajar mereka. Menyapa para siswa tersebut setelah meminta izin dari pihak pengelola sekolah. Para pekerja media yang menyambangi SMP Negeri I Pangururan itu adalah kelompok wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut).
Kedatangan kuli tinta tersebut menarik perhatian para siswa. Pasalnya, para pemburu berita datang ke lingkungan sekolah mereka membawa sejumlah kardus yang tertutup rapi. Kardus tersebut diletakkan di depan ruang kelas. Sehingga muncul rasa penasaran mereka tentang isi kardus tersebut.
"Halo adek-adek semua, kami kakak dan abang kalian wartawan Pemprov Sumut. Kami datangan untuk silaturahmi sekligus membaw a oleh - oleh titipan pak Gubernur Sumut. Ada yang tau siapa nama Gubernur," sapa perwakilan rombongan bernama, Benny Pasaribu, Selasa (30/11).
Seorang siswa perempuan tunjuk tangan dan menyebutkan nama Edy Rahmayadi. Selesai menjawab pertanyaan, siswi tersebut di undang ke depan untuk menerima hadiah bingkisan berupa tas dan perlengkapan Prokes. Benny memaparkan bahwa mereka hadir Samosir sebagai bagian dari program kerja Forum Wartawan Pemprov Sumut. Kehadiran mereka di masa pandemi untuk mendukung program pemerintah dalam penerapan Prokes yang baik serta mengajak masyarakat untuk mengikuti seluruh ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan pemerintah.
Terlebih dalam waktu dekat, pemerintah akan menerapkan PPKM Level III secara serentak. Tujuannya untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid 19 memasuki Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021. Para wartawan berharap status zona hijau yang saat ini disematkan untuk kawasan negeri indah kepingan surga tersebut dapat dipertahankan.
Forum Wartawan Pemprov Sumut menggelar Kungkungan pers 2021 di kabupaten Samosir. Kunjungan pers 2021 dimanfaatkan untuk membagikan masker dan pembersih tangan kepada masyarakat Samosir, termasuk pelajar dan kelompok rohaniawan. Dengan harapan masyarakat terlindungi dan selalu patuh pada ketentuan Prokes. Setelah selesai memberikan bantuan masker dan pembersih tangan, Kepala Sekolah SMP Negeri I Pangururan Teksin Oberia Simbolon mengucapkan rasa terimakasih yang sangat besar. Teksin mengatakan, kehadiran wartawan di sekolah yang dipimpinnya memberikan suasana baru bagi mereka. Pasalnya setelah dibuka kembali PTM, siswa dan tenga pengajar masih terus melakukan adaptasi PTM.
Kebijakan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) atau Dalam Jaringan (Daring) sangat terbatas untuk menumbuh kembangkan pemahaman siswa tentang bidang study sekolah. Bahkan pihaknya sudah melakukan berbagai inovasi pembelajaran, agar PJJ dan Daring dapat diserap siswa dengan baik.
Namun, Teksin mengaku bahwa model pembelajaran Daring dan PJJ tidak bisa semaksimal PTM. Karena itu, setelah diizinkan melakukan PTM sejak September lalu, siswa dan tenaga pengajar merasa bahagia. Karena mereka dapat kembali menjalankan belajar mengajar dengan suasana interaksi yang baik.
Kita mulai September lalu sampai sekarang, puji Tuhan semua berjalan dengan baik. Walau persentase masuk hanya 50%. Awal masuk kita kaku, karena siswa sudah mulai bingung dan ada perasaan asing dengan kita. Sehingga kita juga harus membuat pendekatan, ujarnya.
Menurut Teksin, PTM merupakan hal yang sangat dinanti murid dan guru. Karena lewat PTM ada interaksi dua arah yang lebih efektif. PTM ini sangat menyenangkan bagi siswa, termasuk dengan kami para tenaga pendidik. Ketika kita sudah bertatap muka dengan siswa maka itu hal membahagiakan. Kita berharap, daerah tetap menjadi zona hijau sehingga kebijakan pemerintah dapat membuka ruang interaksi yang lebih banyak antara siswa dan guru, terangnya.
Teksin mengatakan umumnya murid yang dibina di sekolah tersebut sudah sangat paham dengan Prokes. Karena disiplin Prokes bagian dari pendidikan siswa. Teksin mengatakan bahwa mereka selaku tenaga pengajar juga sudah bersiap apabila PPKM Level III kembali dilaksanakan di masa Nataru 2021. Sebab tujuan dari PPKM Level III tersebut untuk kebaikan bersama.
Kita juga sudah bersiap untuk itu, pola PJJ atau Daring yang kita terapkan dulu bisa kita ulangi kembali dengan inovasi yang lebih baik. Misalnya setiap hari Daring harus diberikan variasi pembelajaran. Sehingga siswa tidak stres dan mampu mengikuti bidang study dengan baik, jelasnya.