Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap bersama Kodim 0703/Cilacap dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak menyiapkan sekitar 1.500 geobag berisi pasir, untuk mencegah abrasi sekaligus mitigasi banjir rob di Pantai Lengkong, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara.
Banjir rob kerap melanda permukiman warga saat air laut pasang. Saat ini, titik tanggul yang semula jebol sepanjang 200 meter pada Oktober 2021 lalu telah bertambah hingga 1.000 meter.
“Kalau kita terlambat menangani maka ini akan semakin meluas, karena La Nina masih akan berlangsung hingga Februari 2022,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi, Selasa (30/11).
Pemasangan geobag tersebut juga terkait dengan Karya Bakti TNI dalam rangka menyambut Hari Juang Kartika yang diperingati tiap 15 Desember. Sekitar 600 personil dari unsur TNI Kodim 0703/Cilacap, BPBD, Pemuda Pancasila, dan relawan turut berpartisipasi. Untuk meringankan pekerjaan, BBWS Serayu Opak menurunkan dua unit alat berat.
“Sudah ada kegiatan pendahuluan pembuatan tanggul. Hari ini kita sempurnakan sampai beberapa hari kedepan dan diperkuat dengan pemasangan pancang bambu. Ditargetkan dua minggu selesai,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap, Saeful Hidayat menerangkan, setidaknya dibutuhkan 10 ribu kantong geobag untuk mencegah abrasi di sepanjang Pantai Kemiren dan Lengkong.
“Harapan kami bisa bertahan satu tahun kedepan. Mudah mudahan tahun 2022 ada penanganan permanen. Yang berwenang BBWS Serayu Opak,” kata Saeful.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Serayu Opak, Wisnu Widoyono mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian terkait penanganan abrasi bibir Pantai Lengkong dan Kemiren.
“Kita daftar skala prioritas yang berkaitan dengan pengamanan masyarakat, permukiman, sarana dan prasarana, dan sebaginya,” ujar Wisnu.