Jakarta, Gatra.com - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana mengungkapkan bahwa kinerja bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) masih menunjukkan pertumbuhan positif meski di tengah pandemi Covid-19.
“Kita melihat pertumbuhan aset, DPK (Dana Pihak Ketiga) dan kredit atau pun di BPR & BPR Syariah melandai sejak awal pandemi Covid. Namun demikian kita masih melihat dana pihak ketiga, aset, maupun kredit masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.” ujar Heru dalam acara Launching Roadmap Pengembangan Industri BPR dan BPRS 2021-2025, Selasa (30/11).
Untuk diketahui, per September 2021 total aset BPR tumbuh 8,90% (yoy). Sementara penyaluran kredit tumbuh 4,33% (yoy) dan DPK juga tumbuh sebesar 11,27% (yoy).
Selain itu, lanjut Heru, BPR mencatatkan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) yang masih tetap terjaga. Sampai dengan akhir September 2021, NPL gross berada di level 7,53 persen dan NPL net sebesar 5,02 persen.
Adapun BPRS syariah mencatatkan sedikit kenaikan pada rasio pembiayaan macet (non performing financing/NPF) dari NPF Gross 7,24% dan NPF Net 5,85% pada Desember 2020, menjadi NPF gross 7,94 persen dan NPF net sebesar 7,56 persen pada akhir September 2021.
“Ini menandakan bahwa walaupun didera pandemi Covid-19 yang belum kita ketahui kapan berakhir, industri BPR masih menunjukkan perkembangan yang sangat bagus. Industri BPR & BPR syariah kita tetap resilience.” pungkasnya.