Batanghari, Gatra.com - Lelaki 47 tahun itu menatap lelaki di depannya sesaat, di ruangan Wakil Bupati Batanghari, Provinsi Jambi, kemarin.
"Gini aja, tadi Pemkab Batanghari bilang ingin 50 orang masyarakatnya mendapat pelatihan biar bisa jadi tenaga pendamping dan bahkan jadi penyuluh. Saya tambahilah nol nya satu, jadi 500 orang. Insya Allah Februari tahun depan kita sudah jalan," kata Ardi Praptono, Direktur Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perlebunan Kementerian Pertanian itu.
Lelaki di depannya tadi, Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief (MFA), sontak sumringah. "Tuh, dengar semua kan. Yuk kita siapkan calon pesertanya segera," pinta lelaki 46 tahun ini kepada sejumlahnya anak buahnya yang ada di ruangan itu.
Kebetulan, selain Sekda Batanghari, M Azan, ada juga Kadis Perkebunan dan Peternakan, Irwan, Sekretaris Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Paisal dan Kepala Bappeda, Mulawarman, ngariung di lantai dua itu.
Tak berlebihan Ardi bilang begitu, sebab sebelumnya, dia sudah mendengar sendiri bahwa MFA ingin punya penyuluh perkebunan, khususnya penyuluh perkebunan kelapa sawit, di tiap desa.
Soalnya di Batanghari, ada sekitar 96 ribu hektar kebun kelapa sawit swadaya. Luasan itu membikin sektor ini menjadi jawaranya komoditas perkebunan di bumi "Serentak Bak Regam" itu.
"Nah, kalau penyuluh sudah ada, kita sudah lebih mudah menggeret pengetahuan petani tentang kelapa sawit. Pengetahuan ada, tentu tak sulit lagi kita mendorong mereka untuk mengurusi kebun, termasuk kebun hasil program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) agar bisa berporduksi maksimal," ujar MFA.
Ardi sendiri sepaham dengan pemikiran MFA itu. "Benar, modal utama itu SDM. Kalau SDM mereka sudah bagus, insya allah komoditi yang dihasilkan juga akan lebih bagus," Ardi yakin.
Letak geografis Batanghari yang srategis; hanya sekitar dua jam ke pelabuhan Kuala Tungkal dan kurang dari satu setengah jam ke kota Jambi, juga menjadi bagian dari alasan Ardi bersemangat mendorong keinginan MFA tadi.
Sebelum pertemuan di lantai dua itu, Ardi sudah bertandang ke kebun kelapa sawit program PSR milik Kelompok Tani Maju Bersama di Kelurahan Sridadi Kecamatan Muara Bulian.
Alumnus program studi Magister Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional Surabaya ini ditemani stafnya, Dwimas Suryanata.
Menghijaunya tanaman padi di sela pohon sawit muda itu, membikin bekas Kepala BBPPTP Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan ini kian bersemangat.
"Sinergi Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten akan bisa mendorong kapabilitas SDM di Batanghari semakin bagus. Saya terkesan dengan kemauan dan semangat anggota kelompok tani tadi," katanya kepada Gatra.com.