Home Ekonomi Tol Pekanbaru-Bangkinang Rampung, Pengemudi Motor Sukacita

Tol Pekanbaru-Bangkinang Rampung, Pengemudi Motor Sukacita

Pekanbaru,Gatra.com – Jalan tol Pekanbaru–Bangkinang yang bakal fungsional pada tahun 2022, disambut suka cita oleh pengemudi sepeda motor. 

Tol dengan panjang 40 kilometer tersebut diyakini akan mengurangi beban jalan utama Pekanbaru–Bangkinang sepanjang 60 kilometer, khususnya dari mobilitas kendaraan beroda empat atau lebih. Tol ini akan memangkas jarak tempuh antara kedua kota menjadi 45 menit dari semula lebih kurang 60 menit. 

Putra (36), kepada Gatra.com mengatakan, dengan adanya tol tersebut, pengemudi sepeda motor dari arah Bangkinang menuju Kota Pekanbaru akan lebih merasa aman menjajal jalan yang menghubungkan antara kedua kota ini. 

"Jika nanti memang banyak mobil memilih lewat tol, tentu ruas jalan yang dilalui pemotor bisa lebih lapang sehingga agak merasa nyaman," katanya di Pekanbaru, Selasa (30/11). 

Perlu diketahui, jalan lintas Pekanbaru–Bangkinang sepanjang 60 kilometer memainkan peran penting bagi mobilitas kendaraan menuju ibu kota Provinsi Riau. Jalur ini menjadi tumpuan utama kendaraan logistik dan penumpang dari arah Sumatra Barat menuju Provinsi Riau melalui lintas tengah Pulau Sumatera. 

Selain rute penghubung antardua provinsi, jalan lintas Pekanbaru–Bangkinang juga menjadi jalur vital bagi pergerakan mobilitas warga antara dua daerah dengan penduduk terbanyak di Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Bangkinang.

Sebagai gambaran, Kabupaten Kampar merupakan kabupaten berpenduduk terbanyak kedua di Riau, dengan jumlah mencapai 780 ribu jiwa. Sebagian besar sebaran penduduk bermukim tak jauh dari jalan lintas Bangkinang–Pekanbaru. 

Adapun Kota Pekanbaru merupakan satu-satunya daerah di Riau dengan penduduk mendekati angka 1 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 250 ribu penduduk bermukim di Kecamatan Tampan --belakangan mengalami pemekaran-- yang dilintasi jalur Pekanbaru–Bangkinang. 

Jumlah penduduk yang terbilang masif di sepanjang jalur tersebut, membuat mobilitas sepeda motor cukup tinggi. Di samping itu, trek lurus dan lebar di jalur Pekanbaru–Bangkinang dari arah Kota Pekanbaru, ikut andil mendorong penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi antarkota. 

Namun, rupanya jalan lurus tersebut seringkali memicu terjadinya kecelakaan antara mobil dan sepeda motor. Seperti yang terjadi pada Minggu (21/11), saat seorang balita harus meregang nyawa, lantaran motor Vixion yang dikemudikan orang tuanya diseruduk mobil Avanza di kilometer 24 jalan Pekanbaru-Bangkinang, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. 

Nela (26), pengemudi motor yang tinggal di Desa Air Tiris, Kecamatan Kampar, mengakui bahwa mobilitas mobil di jalan Pekanbaru–Bangkinang cukup horor pada waktu-waktu tertentu. Meski begitu, ia tidak yakin keberadaan tol akan mengurangi populasi mobil yang melintasi jalan Pekanbaru–Bangkinang. 

"Harapanya memang mobilitas mobil berkurang di jalan Pekanbaru-Bangkinang setelah adanya tol. Tapi sepertinya agak susah karena jika tarifnya dirasa mahal, orang mungkin akan tetap menggunakan jalan lintas Pekanbaru–Bangkinang," katanya. 

5123