Karanganyar, Gatra.com- Kematian warga Dukuh Gonggangan Rt 02/Rw III Desa Bolon Colomadu Karanganyar Jateng, Parmin (30) menyisakan misteri. Penyebab bunuh diri belum final, karena muncul berbagai kejanggalan.

Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito mengatakan hasil autopsi korban saat dimintai keterangan perkembangan kasus kematian pria itu, Senin (29/11). Parmin ditemukan tak bernyawa di rumahnya dengan luka menganga di perut pada Rabu (24/11) pukul 19.30 WIB. Ibunda Parmin bernama Ngadinah menyusul menghadap Yang Maha Kuasa akibat serangan jantung usai menyaksikan putranya meninggal dunia.

Purbo mengatakan, organ dalam tubuh korban mengalami luka serius akibat sebuah tusukan. Dokter menyebut korban menderita enam tusukan. Pada lima tusukan lainnya mengenai bagian perut.

"Dari keterangan dokter setelah dilakukan otopsi dan pemeriksaan luar, diketahui ada enam luka tusukan di sekitar perut. Tapi ada satu luka tusuk yang fatal, karena mengenai organ dalam dan ini yang menyebabkan korban meninggal," katanya.

Polisi mendapati pakaian yang dikenakan korban utuh. Pakaian itu tanpa bekas robek di bagian perut. Hasil olah TKP tak mendapati bekas perkelahian, misalnya barang-barang berserakan, perabot pecah dan sebagainya. Benda berharga milik korban juga berada di tempatnya. "Makanya itu belum bisa disimpulkan apakah korban meninggal dunia karena dibunuh atau bunuh diri," katanya.

Sejauh ini tiga orang dimintai kesaksiannya. Yakni tetangga dan keluarga korban. Sebelum kejadian memilukan itu, sempat terjadi cekcok antara korban dengan keluarganya. Pemicunya kondisi korban yang masih bujangan di usia tak lagi muda. "Korban sepertinya frustasi karena belum menemukan jodohnya," katanya.

Purbo mengatakan alat bukti sedang dikumpulkan seperti data percakapan dan pesan instan di ponselnya. Saat ditanya wartawan perihal ada bekas percikan darah yang dihilangkan di lantai, ia menyebut itu bukan berarti kesengajaan. "Bisa jadi itu tanpa disengaja oleh korban saat kejadian," katanya. Di lokasi kejadian, polisi mengamankan sebilah pisau dapur dan ponsel milik korban.