Cilacap, Gatra.com – Longsor di Dusun Pegergunung, Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah semakin parah dipicu curah hujan tinggi beberapa waktu terakhir. Akibatnya puluhan jiwa mengungsi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan total terdapat 24 bangunan yang rusak. Dari jumlah itu, sembilan rumah rusak berat dan beberapa di antaranya roboh karena gerakan tanah yang terus terjadi.
“Ya memang kami harapkan untuk bisa mengungsi,” kata Agus, Senin (29/11).
Dikatakan, warga yang rumahnya tidak bisa dihuni kini mengungsi di gedung SD terdekat, yakni SD Negeri 6 Karanggintung. Sementara, lainnya mengungsi ke rumah kerabat di lokasi yang lebih aman.
Agus mengaku tidak bisa memastikan berapa jumlah total pengungsi. Jumlahnya sangat fluktuatif. Pada malam hari, warga mengungsi. Namun, siang hari warga kembali ke rumah dan melakukan aktivitas sehari-hari.
“Untuk retakan sih, masih di zona yang awal. Cuma, retakan-retakan kecil terjadi, masih di lokasi itu juga. Kemudian, dari beberapa rumah yang terdampak, beberapa memang sudah mulai roboh temboknya,” ucap dia.
Informasi yang dihimpun, jumlah pengungsi di SD N 6 Karanggintung sekitar 30 jiwa. Di luar itu, ada pula yang mengungsi ke rumah kerabat.
“Ya, yang lama. Yang paling parah itu kan sembilan rumah itu,” ungkapnya.
Agus menambahkan, sebelumnya longsor terjadi di Dusun Pagergunung, RT 03 RW 1. Retakan utama muncul disertai dengan retakan-retakan kecil sehingga jumlah rumah rusak bertambah.
Semula, rumah terdampak hanya 21, namun kini sudah berdampak ke 24 rumah. Gerakan tanah juga masih terus berlangsung seiring curah hujan tinggi. Dia mengimbau, seluruh warga di area terdampak mau mengungsi ke tempat lebih aman.