Solo, Gatra.com – Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kembali berkomentar soal polemik Sriwedari. Dia menilai dalam sengketa Sriwedari ini ada mafia tanah yang bermain.
”Jadi digeber sekalian, ada mafia enggak di situ? Saya jamin ada 1.000 persen,” ucap Rudy, Senin (29/11).
Rudy meminta pemerintah untuk turut menyelidiki dugaan mafia tanah dalam sengketa Sriwedari. Ia pun meminta Presiden Joko Widodo meninjau kembali putusan MA atas tanah Sriwedari. Menurutnya, sengketa Sriwedari berlangsung sejak tahun 1929.
”RVE (Reich Van Eigendoom) dikonversi menjadi HGB (Hak Guna Bangunan) dengan batas waktu 50 tahun. HGB ini kalau negara butuh ya harus dilepas,” katanya.
Menanggapi respons Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang enggan menyampaikan persoalan Sriwedari pada Presiden Joko Widodo, Rudy menilai hal itu bukan persoalan besar. Ia juga menilai sikap Gibran untuk menyelesaikan masalah ini sendiri merupakan sikap yang baik.
”Kalau Mas Gibran tidak menyampaikan ke Pak Jokowi dan bisa sendiri, ya lebih bagus,” ucapnya.
Sebelumnya Rudy meminta Gibran untuk menyampaikan pada Presiden Joko Widodo terkait sengketa Sriwedari. Rudy menilai Gibran akan lebih mudah menangani persoalan ini karena relasinya sebagai anak dari Presiden Jokowi.
Namun Gibran menyatakan bahwa dirinya akan menyelesaikan persoalan ini sendiri. Ia tidak ingin melibatkan Presiden Jokowi atas polemik Sriwedari. ”Kita selesaikan sendiri saja,” katanya.
Sengketa Sriwedari antara Pemkot Solo dan ahli waris Wiryodiningrat terjadi selama empat dekade. Dalam sengketa ini, ahli waris memenangi lahan Sriwedari di pengadilan perdata dan pengadilan tata niaga.