Jakarta, Gatra.com – Aldinta Batrisya Wasima (17) tahun didapuk menjadi Duta Moderasi Beragama tahun 2022 oleh Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag).
Siswi SMAN 1 Jembrana, Bali, tersebut mendapuk amanah tersebut setelah berhasil menjuarai Penggerak Wisata Budaya Bertalenta pada ajang pemilihan Inisiator Muda Duta Harmoni Moderasi Beragama 2022.
Gelaran yang dihelat Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag ini bertajuk “Duta Harmoni: Duta Hebat Bermartabat, Moderat, dan Anti-Korupsi”.
Gelaran ini merupakan bagian dari kampanye moderasi beragama dan pembangunan karakter inklusif di sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Kemenag.
Para peserta awalnya mengikuti audisi yang dimulai sejak Mei-September 2021. Sebanyak 751 siswa/siswi Madrasah Aliyah se-Indonesia. Seleksi tahap 1 dilakukan secara daring dan berhasil menjaring 100 peserta.
Selepas itu, mereka mengikuti proses seleksi berikutnya, yaitu mentoring di Yogyakarta pada Oktober 2021. Tahap ini menyisakan 50 kontestan yang berhak maju ke babak final di Bogor, 24-27 November 2021. Pada seleksi akhir, Aldinta berhasil menyisihkan 50 pesaing di babak final.
Aldinta dalam siaran pers yang diterima Gatra.com pada Senin (29/11), mengaku senang dan bersyukur bisa menyelesaikan misi dengan baik dan mempersembahkan prestasi.
“Sejujurnya tidak menyangka mendapatkan posisi pertama dan terpilih menjadi Duta Moderasi Beragama 2021,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukungnya sehingga bisa keluar sebagai juara, di antaranya kepala MAN 1 Jembrana, dewan guru, pembina, dan keluarga. “Mohon doanya, semoga saya bisa menunaikan tugas saya dengan baik,” katanya.
Guru pembina yang mengawal Aldinta untuk event ini, Chozinatul Asror, mengaku bangga atas capaian anak didiknya tersebut. Ini merupakan hasil dari talenta yang memadai dari Aldinta, kerja keras selama latihan, dan fasilitas memadai yang disiapkan oleh sekolah.
Kepala MAN 1 Jembrana, Agus Subagya, berharap prestasi seperti ini dapat dicapai oleh lebih banyak anak didiknya. Semua unsur di lembaganya bekerja keras mewujudkan madrasah mandiri berprestasi, sebagaimana program Kemenag.
Prestasi ini, kata Agus, membuktikan MAN 1 Jembrana tak hanya optimal di bidang akademik saja, tetapi juga nonakademik. "Ilmu pengetahuan yang tidak didukung ilmu sosial dan ketrampilan akan timpang. Saya yakin output sekolah ini bisa memberi warna saat terjun di masyarakat nanti,” katnya.