Palembang, Gatra.com - Sumatera Selatan (Sumsel) memamerkan hasil kegiatan restorasi gambut yang digelar di Auditorium Palembang Indah Mal (PIM), Sabtu (27/11). Kegiatan yang memamerkan gambut menjadi bermanfaat dan bernilai jual itu merupakan yang pertama di Indonesia.
Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI), Dr Myrna A Safitri mengapresiasi kepada semua Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang terlibat dalam kegiatan pameran hasil kegiatan restorasi gambut Sumsel dengan tema ‘Gambut Lestari, Masyarakat Sejahtera’ tersebut.
“Pameran seperti ini yang pertama di Indonesia. Karena itu, kita sengaja mengundang dari provinsi lainnya dengan harapan dapat memberikan inspirasi bagi mereka ketika kembali pulang ke daeranya masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya pun mengucapkan terimakasih atas upaya yang telah dilakukan pemerintah provinsi setempat dalam memelihara gambut. Apa yang dilihat hari ini juga merupakan wujud yang sangat baik dalam mendukung kemitraan restorasi gambut.
“Restorasi gambut dilakukan sejak lima tahun lalu. Kegiatan restorasi gambut tak akan berjalan secara berkelanjutan kalau tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait upaya restorasi yang telah dilakukan.
“Restorasi gambut bukan hanya untuk menhentikan terjadinya pembakaran gambut, tetapi juga menghasilkan dampak yang baik bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, restorasi gambut mulai dilakukan 2017 lalu karena sering terjadinya kebakaran. Dampaknya mengganngu aktifitas masyarakat, baik penerbangan maupun aktifitas di darat, pernapasan hingga menyumbang asap ke negara tetangga.
“Pemerintah harus memiliki peran yang aktif agar restorasi gambut dan sudah memiliki hasil yang baik. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia,” ujarnya.
Pemerintah provinsi setempat pun, sambungnya, siap memanfaatkan gambut menjadi bermanfaat dan bernilai jual bagi kesejahteraan masyarakat. “Ini kegiatan perdana di Indonesia. Harapannya menjadi percontohan bagi daerah lain, terutama bagi daerah yang rawan mengalami kebakaran lahan gambut,” katanya.