Pekalongan, Gatra.com – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH M Muzammil berharap para relawan NU mampu memberikan pelayanan kepada umat dengan sebaik-baiknya. Harapannya, relawan mampu membuat umat selamat dunia dan akhirat.
"Ini juga bagian dari menjaga umat. Utamanya mengikat ummat dengan kasih sayang," ungkapnya membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Jateng, di Kabupaten Pekalongan, Sabtu (27/11).
Kiai Muzammil juga mengajak para relawan untuk terus menjaga kelestarian bumi. Sebab jika manusia memperlakukan bumi dengan baik, maka bumi akan membalasnya dengan kebaikan.
"Sebaliknya jika membuat kerusakan bumi, maka juga akan akan berbalas dengan kerusakan. Karenanya sudah seharusnya bumi dijaga kelestarianya, meski slogan ini sepertinya belum sepenuhnya terwujud,” sebutnya.
Rakorwil juga diisi dengan diskusi tentang kebencanaan. Hadir sebagai narasumber, Wakil Ketua DPRD Jateng H Sukirman, Sekretaris PP LPBI NU Yayah Ruchyati, Kabid Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Kholid Zakaria. Acara juga diisi dengan penyerahan pohon penghijauan, hingga tebir benih ikan di Sungai Paingan, Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Wakil Ketua DPRD Jateng H Sukirman mengatakan, LPBI sudah terlihat tidak sekadar hadir saat terjadi sejumlah bencana. Lebih dari itu, dia melihat LPBI sudah melakukan berbagai upaya pencegahan.
"Kami melihat upaya-upaya meminimalisir terjadinya bencana sudah dilakukan. Ini jelas bagian dari upaya untuk memperkuat dari kerusakan-kerusakan lingkungan," katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan, tahun 2022, APBD Jateng untuk BPBD sebesar Rp15,8 miliar. "Ini memang cukup sedikit. Ini disebabkan titik fokus tahun depan adalah recoveri ekonomi, pendidikan, dan kesehatan," terangnya.
Sementara itu, Kholid Zakaria mengatakan, data sangat penting untuk memetakan sejumlah ancaman potensi bencana. "Boleh jadi, peta bencana Jawa Tengah itu, semuanya rawan bencana. Namun bisa kita petakan lagi lewat data indeks keparahannya," jelasnya.
Di Jawa Tengah juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda di masing-masing daerah. "Kawasan Selatan misalnya rawan longsor. Adapun Utara rawan ancaman banjir," bebernya.
Sekretaris PP LPBI NU Yayah Ruchyati lebih banya menberikan materi tentang prinsip-prinsip yang harus dipegang relawan. Antara lain relawan tidak boleh bersikap diskriminatif.
"Tak boleh pilah-pilih saat memberikan bantuan, baim tenaga hingga logistik. Misalnya hanya untuk suku tertentu, agama tertentu. Itu tidak boleh," tandasnya.