Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kemendikbudristek, Hasan Chabibie, yakin meskipun dorongan terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) saat ini menjadi fokus utama, namun bukan berarti model pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan sepenuhnya ditinggalkan.
Karena menurut Hasan, perkembangan teknologi menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam model pembelajaran kedepan. Oleh karenanya, pencampuran PTM dan PJJ atau yang dikenal sebagai Hybrid Learning menjadi salah satu hal yang tengah disiapkan.
“Proses PJJ kemarin menjadi sebuah budaya baru dalam proses belajar mengajar. Kedepan, pendekatan yang ideal adalah Hybrid Learning. Kombinasi dimana tatap muka dan pemanfaatan teknologi dilakukan secara maksimal,” tegas Hasan dalam Taklimat Media secara daring, Jumat (26/11).
Pengalaman melakukan PJJ selama 1,5 tahun belakangan pun menjadi sebuah fondasi penting bagaimana strategi penggagasan model pembelajaran dengan input teknologi didalamnya.
Apa yang menjadi kekuatan dari model PJJ maupun kekuatan dari model PTM yang nantinya akan diramu Kemendikbudristek dalam pemunculan model pembelajaran Hybrid Learning. Karena itu, Hasan yakin bahwa teknologi nantinya akan punya peran penting dalam kemajuan pendidikan di masa mendatang.
“Pembelajaran secara digital kan tidak bisa dipungkiri dapat memudahkan kita melakukan komunikasi secara jarak jauh. Pembelajarannya pun kedepan bisa kita siapkan lebih variatif. Semua itu mungkin dengan adanya teknologi,” ujarnya.