Home Gaya Hidup Suka Kencing dan Timbun, Kades Tempel Stiker di Itunya

Suka Kencing dan Timbun, Kades Tempel Stiker di Itunya

Kendal, Gatra.com- Mengetahui di desa yang dipimpinnya ada dugaan aktivitas "Menimbun dan Kencing Solar" BBM bersubsidi membuat Kepala Desa Pucangrejo Agus Riyanto marah. Dengan mengerahkan sejumlah perangkat desa, Agus Riyanto mendatangi sebuah gudang yang diduga sering digunakan sebagai tempat penimbunan dan kencing solar BBM.

Di lokasi tersebut, dia memasang sebuah poster yang berisikan peringatan pada dinding-dinding gudang yang didatangi. Poster bertuliskan "Perhatian, Dilarang Keras, Menimbun atau Kencing Solar BBM Bersubsidi. Bila Melanggar Larangan Ini, Dari Pemdes Tidak Segan-segan Melaporkan Kepada Pihak Berwajib" ditempelkan pada dinding bangunan mirip gudang yang biasa digunakan sebagai tempat penimbunan solar bersubsidi.

Agus mengaku sengaja melakukan hal ini karena selama ini warga yang dipimpinnya dibuat resah oleh dugaan aktivitas di lokasi tersebut. "Sebelumnya sudah pernah kami minta tidak melakukan aktivitas tersebut disini. Dan waktu itu, yang bersangkutan sudah tidak lagi melakukan di wilayah kami," terangnya, saat menyambangi lokasi yang berbatasan dengan Desa Lomansari Kecamatan Gemuh Kendal Jawa Tengah, Jumat (26/11).

Ia menegaskan, tidak main-main dengan masalah ini. Apabila yang bersangkutan melakukan "kencing solar" BBM bersubsidi di wilayahnya, dirinya tidak segan-segan melaporkan ke pihak yang berwajib.

"Kami menunggu itikad baik dari terduga penimbun dan kencing solar subsidi di wilayah kami. Kalau tidak ada itikad baik, maka akan kami laporkan kepada pihak berwajib," tandasnya.

Dugaan aktivitas penimbunan dan kencing solar yang meresahkan warga dibenarkan oleh aktivis kepemudaan desa setempat, Muh Tarom. Bahkan dirinya menilai dengan dugaan aktivitas itu bisa membuat buruk nama baik desanya. "Ini jelas membawa nama baik Desa Pucangrejo jadi buruk. Kami selaku pemuda meminta agar aktivitas penimbunan dan kencing solar ini keluar dari wilayah desa kami," pintanya.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 03, Supriyanto menjelaskan, dulu memang sudah pernah ada aktivitas tersebut. Namun sudah ditutup oleh pihak Pemerintah Desa.

Namun saat ini dirinya mengaku tidak mengetahui jika ada aktivitas lagi. Karena memang lokasi penimbunan dan kencing solar terjadi di wilayah desa Lomansari. "Lokasi berada di Desa Lomansari tapi akses menuju lokasi berada di Desa Pucangrejo. Jadi kami kurang memperhatikan aktivitas mereka," ujarnya.

 

1257

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR