Home Ekonomi Indonesia Genjot Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang

Indonesia Genjot Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang

Pekanbaru, Gatra.com – Para pelaku usaha cangkang sawit Indonesia dengan pelaku usaha industri biomass dari Jepang telah melakukan pertemuan bisnis, 24-25 November 2021. Pertemuan ini difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan Japan External Trade Organization (JETRO) Jakarta dan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit (APCASI).

Pertemuan tersebut menghasilkan potensi transaksi dagang produk cangkang sawit sebesar USD12 juta per tahun. Nilai itu setara Rp168 miliar (kurs Rp14ribu).

"Dalam rangka menjaga surplus neraca perdagangan, pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan produk dan komoditi berpotensi ekspor yang memiliki permintaan dan nilai jual yang tinggi di pasar global, seperti cangkang kelapa sawit,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi di tempat terpisah, (25/11).

Perdagangan ekspor produk cangkang sawit Indonesia pada Januari – September 2021 telah mencapai USD286 juta atau meningkat 27,01% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020.

Adapun negara tujuan ekspor utama produk cangkang sawit Indonesia yaitu Jepang dengan pangsa sebesar 84,5% dari total ekspor cangkang sawit Indonesia, diikuti oleh Thailand, Singapura, Korea Selatan dan India. Pasokan cangkang sawit di Indonesia berasal dari Jambi, Riau, Sumatera Barat, Kalimatan Tengah dan Sumatera Utara.

Jepang saat ini merupakan pasar yang terbesar bagi cangkang sawit dan diperkirakan akan terus menjadi menjadi pasar utama untuk komoditi tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan adanya kebijakan energi Jepang yang menetapkan pemenuhan 24 % energi yang dihasilkan pada tahun 2030 berasal dari energi baru dan terbarukan (renewable energy).

"Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional bersama dengan Japan External Trade Organization berupaya mempertahankan dan meningkatkan ekspor cangkang sawit ke Jepang. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah melalui kegiatan One on One Business Matching yang diselenggarakan pada hari ini”, ungkap Marolop Nainggolan, Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor di lokasi kegiatan.

Marolop Nainggolan menambahkan, selain melalui pertemuan bisnis, pemerintah juga mengajak pelaku usaha Jepang untuk mengunjungi stockpile dan pabrik penghasil cangkang sawit di daerah Siak dan Dumai.

“Dengan harapan agar calon mitra bisnis dari Jepang meyakini besarnya potensi cangkang kelapa sawit Indonesia dan berminat untuk menjalin kerja sama bisnis jangka panjang dengan pelaku usaha lokal,” kata Marolop.

Pada awal November lalu, Indonesia juga melakukan pengiriman cangkang sawit ke Jepang. Pengiriman dilakukan PT. Internasional Green Energy dan PT. Prima Khatuliastiwa Sinergi masing-masing sebanyak 10.000 ton dan 11.000 ton.

Ekspor tersebut untuk memenuhi kontrak pengiriman bulanan ke pasar Jepang. Selanjutnya pada awal Desember akan dilakukan pengiriman cangkang sawit sebanyak 20.000 ton oleh PT. Jatim Propertindo untuk memenuhi kontrak yang serupa dengan perusahaan di Jepang.

Kompetitor utama Indonesia untuk produk cangkang sawit adalah Malaysia dan Thailand sementara produksi dunia sebagian besar berada di Indonesia. Namun demikian eksportir cangkang sawit Indonesia menghadapi kompetisi yang relatif ketat dengan eksportir Malaysia.

“Harga cangkang sawit di Malaysia relatif lebih murah dan stabil sedangkan harga di Indonesia fluktuatif dan cenderung naik akibat adanya bea keluar dan pungutan ekspor ditambah kurangnya infrastruktur pendukung,” tutup Marolop.

772