Karanganyar, Gatra.com – Seorang pria asal Dukuh Gonggangan, RT 02/RW III, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jateng, Parmin (30), ditemukan meninggal dunia dengan luka tusuk di perut sisi kiri. Menyaksikan putranya tak bernyawa, sang ibu mengalami serangan jantung kemudian meninggal dunia di rumah sakit (RS).

Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Agung Purwoko, mengatakan, mayat korban ditemukan pertama kali oleh tetangganya bernama Partono pada Rabu (24/11), pukul 19.15 WIB. Ia memutuskan mengecek kondisi korban ke rumahnya karena tak kunjung menjawab teleponnya.

Ia awalnya mengira korban tidak di rumah, namun ia mendapati lampu menyala. Kemudian pintu tidak terkunci. Memasuki rumah korban, Partono menyaksikannya berbaring di tempat tidur dengan perut terluka tusuk. Saat diperiksa, ternyata sudah tidak bernyawa.

“Saksi kemudian memanggil dua orang lain. Ia merasa panik. Mereka kemudian menghubungi polisi,” katanya.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan bercak darah di lantai bekas diusap. Polisi mengamankan barang bukti berupa pisau dapur, dompet, dan ponsel milik korban.

Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Husein, masih mendalami kasus tersebut. Belum dipastikan pelaku bunuh diri atau dibunuh.

“Saat ini masih didalami. Tubuh korban diautopsi,” katanya.

Sementara itu, kematian tersebut membuat ibu korban bernama Ngadinah, terguncang. Wanita lansia itu begitu melihat putranya tergeletak tak bernyawa, langsung pingsan. Keluarga membawanya ke RS dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo Colomadu. Namun nyawanya tak tertolong.

“Jadi, dua orang yang meninggal dunia. Sang anak karena tusukan dan ibunya yang syok,” kata Kepala Desa Bolon, Mulyanto.

Mulyanto tidak melihat secara langsung kondisi korban saat kejadian. Begitu tiba di lokasi pada Rabu malam, ia mendapati polisi sedang melakukan olah TKP dan rumah terpasang garis polisi. Ia tak terlalu mengenal keluarga korban. Setahunya, korban belum berumah tangga. Kesehariannya menjadi buruh bangunan dan sesekali membantu ibunya berjualan di toko kelontong.

“Kita serahkan ke polisi kasusnya. Semoga terjawab penyebab Parmin meninggal dunia,” katanya.