Home Ekonomi Ini Penghambat Pemenuhan Tingginya Permintaan Pangan Organik

Ini Penghambat Pemenuhan Tingginya Permintaan Pangan Organik

Jakarta, Gatra.com – Director of Education & Insights dari Organic Trade Association, Angela Jagiello, menyampaikan, satu-satunya hal yang menghambat pertumbuhan di sektor makanan organik adalah pasokan yang sangat terbatas.

Menurutnya, di semua kategori organik, pertumbuhan dibatasi oleh pasokan. Melihat tren dan pergeseran kesadaran untuk mengonsumsi bahan pangan organik, maka di masa depan kebutuhan produk-produk berlabel organik menjadi sangat tinggi.

Selain Amerika Serikat (AS), lanjut Angela Jagiello, dalam keterangan pers 4th Organic Asia Congress: Prospek dan Potensi Pertanian Organik Untuk Bumi Yang Lebih Sehat pada Kamis (25/11), negara-negara di Eropa dan Asia juga merupakan konsumen beragam produk organik. Dengan demikian potensi bahan makanan dan minuman organik menjadi sangat berprospek untuk dikembangkan secara besar-besaran.

Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan mendadak dalam semua kehidupan manusia. Terjadi pergeseran kebiasaan konsumen. Mereka lebih menyukai belanja bahan pangan secara daring dan dampaknya pengiriman bahan makanan mengalami peningkatan tajam.

Selain itu, banyak keluarga mulai memilih bahan pangan sehat, bahan-bahan pokok lainnya yang berlabel organik. Tujuannya, menyediakan bahan makanan berkualitas tinggi dan sehat untuk keluarga.

Di AS, penjualan pangan dan non pangan organik melonjak ke level tertinggi pada tahun 2020. Peningkatannya mencapai 12,4% menjadi US$ 61,9 miliar. Menurut Survei Industri Organik 2021 yang dirilis Organic Trade Asosiation (OTA), reputasi organik naik luar biasa, hingga disebut sebagai pertumbuhan yang dramatis.

Sesuai data OTA, penjualan makanan organik di AS pada 2020 naik 12,8% dengan nilai total US$ 56,4 miliar. Nilai itu merupakan peningkatan dan rekor tertinggi penjualan bahan makanan organik yang pernah terjadi.

Penjualan produk organik segar, beku, kaleng, dan produk kering organik mencapai US$ 20,4 miliar. Lebih dari 15% buah dan sayuran yang dijual di negara ini sekarang adalah organik. Bahan lain yang juga meningkat, yaitu tepung organik, makanan panggang organik, saus dan rempah-rempah, daging sapi, unggas, ikan berlabel organik.

Lonjakan yang tajam terjadi pada tepung organik dan makanan panggang sebesar 30%, yakni bumbu 31%, rempah-rempah 51%, serta daging sapi, unggas, dan ikan organik naik 25%.

Ia menjelaskan, 4th Organic Asia Congress (OAC) adalah acara rutin diselenggarakan oleh International Federation Organic Asia Movement (IFOAM) Asia. Gelaran ini ditujukan untuk mendorong semua pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat strategi pembangunan pertanian organik di Asia.

Penyelenggaraan OAC yang keempat kali ini dilaksanakan di Indonesia, pada 22–27 November 2021 secara daring dan luring. Sebagai tuan rumah, ditunjuk Aliansi Organis Indonesia (AOI) sebagai mitra utama.

Selain AOI, juga didukung konsorsium yang terdiri atas Yayasan Bina Swadaya, Yayasan Kehati, ARLA Indonesia, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian. Pembukaan Organic Asia Congress akan diselenggarakan pada hari ini mulai pukul 09.00 sampai dengan selesai.

Pembukaan dijadwalkan dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Wali kota Tebing Tinggi, Bupati Kabupaten Ngada, Wali Kota Semarang, Presiden IFOAM Organic Asia, Presiden IFOAM Organic Internasional, Presiden AOI, Presiden ALGOA & GAOD, Duta ALGOA, Pimpinan Yayasan Kehati, dan Pimpinan Trubus Bina Swadaya.

Pada penyelenggaraan ke-empat, Organic Asia Congress mengusung tema “Asia Organic For A Healthier Planet!”. Hal ini menekankan pentingnya pertanian organik pada saat dan pascapandemic Covid-19. Terdapat dua acara utama, yaitu Organic Youth Forum dan Organic Asia Congress, serta dua acara pendukung yakni peluncuran “ALGOA (Asian Local Government for Organic Agriculture) Indonesia Forum” dan “Women on Organic Agriculture in Asia (WOAA)”.

Untuk kongres OAC yang diselenggarakan pada 25-27 November 2021, akan mengundang 33 pembicara dari luar negeri dan 15 pembicara dari dalam negeri. Untuk registrasi, kunjungi bit.ly/4thOrganicsAsia.

Untuk tema-tema sesi kongres, adalah Pertanian Organik dan Inklusivitas Sosial; Kebijakan Daerah untuk mempromosikan Pertanian Organik; Peran Pertanian Organik untuk Revitalisasi Desa; Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dengan SIstem Pertanian Organik; Pertanian Organik di Indonesia; Tren Baru di Pertanian Organik; Studi Terakhir Beras Organik; Inovasi di Pertanian Organik; Adaptasi Pertanian Organik dan Perubahan Iklim; Praktik-praktik Terbaik Pertanian Organik; Pertanian Organik dan Sektor Non Pangan; Pengembangan ekspor Produk Organik Indonesia. Informasi lebih lengkap bisa didapatkan di website www.organicasia.id

Pada 22-24 November 2021 dilaksanakan Organic Youth Forum (OYF) yang merupakan wahana pelatihan dan berbagi pengalaman bagi pemimpin dan praktisi muda pertanian organik di Asia. Gelaran lainnya dilakukan launching ALGOA Indonesia Forum dan WOAA pada 25 November 2021.

ALGOA Indonesia Forum adalah inisiatif pembentukan forum kerja sama pemerintah daerah di Indonesia untuk pengembangan kebijakan dan program pertanian organik. Sedang WOAA adalah peluncuran gerakan penguatan dan kerja sama perempuan di Asia yang peduli dan terlibat dalam pembangunan pertanian organik.

150

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR