Jakarta, Gatra.com – CEO Teleperformance Indonesia, Michael Wullur, mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus ambil bagian pelestarian lingkungan agar Bumi menjadi tempat yang lebih baik.
Michael dalam keterangan pers pada Kamis (25/11), mengatakan, komitmen tersebut diimplementasikan melalui program bernama Citizen of the Planet. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan.
Ia menyampaikan, pada September lalu, pihaknya ambil bagian dalam World Cleanup Day dengan membersihkan pantai serta menanam mangrove di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Sedangkan dalam rangka World Tree Day pada bulan ini, pihaknya mengadakan kegiatan penanaman mangrove di Pantai Trisik, Kulon Progo, bertajuk “ Harmonisasi Pelestarian LIngkungan dalam Pengembangan Desa Wisata”.
Dalam kegiatan tersebut Teleperformance Indonesia (TPID) bekerja sama dengan Green Edelweiss Foundation (GEF), yayasan yang berfokus terhadap isu dan pelestarian lingkungan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Penanaman pohon mangrove ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem baru yang memberikan banyak manfaat bagi keseimbangan lingkungan, pencegah abrasi,” katanya.
Menurutnya, ini tentunya berdampak multiguna bagi perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, juga sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah akan rehabilitasi hutan mangrove di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Executive GEF, Ayi Subing, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi komitmen Teleperformance Indonesia dalam pelestarian lingkungan, melalui momentum World Tree Day, GEF dan TPID menginisiasi program Harmonisasi Pelestarian Lingkungan dalam Pengembangan Desa Wisata.
Menurutnya, selain melakukan upaya konservasi di Pantai Trisik dengan penanaman mangrove, pelepasan tukik, dan bersih pantai, bersama masyarakat, khususnya Pokdarwis Banaran mengupayakan wilayah ini menjadi wisata konservasi, mengingat begitu banyaknya potensi yang terabaikan dan perlu dukungan dari pemerintah setempat.
“Wisata konservasi selain memberikan kelestarian terhadap lingkungan di sekitar Pantai Trisik, juga memberikan manfaat sebagai tempat edukasi, penelitian, dan juga rekreasi yang memberikan pendapatan untuk masyarakat setempat,” ujar Ayi Subing.
Selain Pantai Trisik, yang berada di desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulon Progo memiliki potensi wisata yang luar biasa. Keindahan alam persawahan, hasil kerajinan batik yang khas Desa Banaran, kesenian tarian serta fasilitas permainan tradisional daerah serta sungai Progo yang membentang di tengah desa dapat dikembangkan menjadi desa wisata yang potensial.
Keindahan ini tentu saja menggugah teman-teman dari TPID Yogyakarta, dengan penuh semangat bersama para petani turut menanam padi di sawah dan dilanjutkan belajar membatik khas Desa Banaran, yang dikenal dengan nama Batik Gemblung Banaran, serta permainan tradisional lainnya yang memberikan sensasi dan kekayaan budaya khas Desa Banaran.
“GEF bersama TPID Yogyakarta telah mengeksplore sebagain potensi Desa Banaran dan masih banyak lagi yang dapat dikembangkan untuk menjadikan Desa Wisata, tinggal pengemasan dan peningkatan SDM masyarakatnya yang perlu kita bantu,” kata Ayi Subing.