Jakarta, Gatra.com – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan bahwa Momentum Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati tiap tanggal 25 November adalah sebuah bentuk pengakuan negara atas besarnya peran dan kiprah guru dalam mencerdaskan generasi bangsa dan mengisi kemerdekaan.
Menurut Yaqut, peringatan HGN selalu memberi pesan tentang besarnya jasa para guru. Untuk itu, tugas Kemenag sebagai salah satu stakeholder pendidikan keagamaan di Indonesia, yakni mengawal pelaksanaan program-program afirmasi bagi peningkatan kesejahteraan dan kompetensi para guru.
“Kemenag terus peduli terhadap para guru demi pendidikan dan masa depan anak negeri. Fokus ya antara lain pada program afirmasi untuk guru madrasah dan pendidikan agama. Kemenag terus berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru,” kata Pria yang akrab disapa Gus Menteri ini dalam keterangannya, Kamis (25/11).
Yaqut mengklaim, salah satu program yang didorong Kemenag dalam hal kesejahteraan guru adalah pencarian Tunjangan Profesi Guru (TPG), baik bagi guru madrasah maupun guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah dengan anggaran mencapai Rp9,9 triliun untuk 307.380 guru, baik PNS maupun non-PNS.
"Kemenag juga telah memberikan bantuan insentif kepada 273 ribu guru dengan anggaran sebesar Rp647 M. Sekitar Rp1,7 triliun juga telah disalurkan tahun ini untuk menyelesaikan pembayaran selisih tunjangan kinerja guru madrasah yang terutang sejak 2015 sampai 2018," tegasnya.
Yaqut juga menjelaskan, saat ini tercatat ada 85.820 guru madrasah yang telah menerima manfaat dari afirmasi ini. Demikian juga dengan pembayaran tukin terutang guru Pendidikan Agama Islam dengan anggaran mencapai Rp158 miliar.
“Kemenag juga memberikan bantuan tunjangan khusus untuk 4.700 guru di wilayah 3T, dengan anggaran sebesar 76,1 miliar rupiah,” katanya.