Jakarta, Gatra.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah aktif menggalakan Program Nasional Literasi Digital, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat terwujudnya transformasi digital.
Program tersebut menjadi pengejawatahan dari visi Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa pengembangan talenta digital harus selaras dengan pesatnya perkembangan teknologi.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menjelaskan terdapat sekitar 200 juta warga Indonesia yang menjadi pengguna internet dan beraktivitas di ruang digital. Digitalisasi menurutnya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat namun tidak sedikit informasi yang juga harus disaring karena bisa berdampak kepada terjadinya Tsunami Digital.
“Layaknya pisau bermata dua, punya sisi negatif dan positif. Seiring kemudahan yang ditawarkan, juga terdapat sisi gelap internet, seperti penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, konten radikalisme dan terorisme,” ungkap Plate dalam keterangannya, Rabu (24/11).
Karena itulah, Plate menyebut bahwa literasi digital menjadi kemampuan strategis dan sudah menjadi sebuah keharusan dalam menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan nyaman, serta untuk menciptakan masyarakat yang berdaya secara digital.
Dia juga menyebut, Program Nasional Literasi Digital di tahun ini menargetkan untuk menjangkau 12,5 juta masyarakat Indonesia di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi. Salah satu caranya adalah mengadakan Gelaran Literasi Digital Netizen Fair 2021 Di Enam Kota Besar Indonesia yakni Padang, Pekanbaru, Pontianak, Bandung, Palu dan Papua.
"Adapun tujuan dari dilaksanakannya program literasi digital adalah untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital serta mengembangkan dan meningkatkan keterampilan masyarakat Indonesia di dunia digital," kata Plate.