Palembang, Gatra.com - FinAccel kini tengah bersiap melakukan IPO di Bursa Efek Amerika Serikat (AS) pada awal 2022 mendatang. Rencana ini akan dilakukan melalui skema Special Purpose Acquisition Company (SPAC) bersama firma investasi global terdepan, Victory Park Capital.
“Rencana untuk tahun depan (2022), FinAccel siap melantai di bursa saham AS via SPAC melalui merger dengan VPC Impact Acquisition Holdings II,” ujar VP Marketing and Communications FinAccel, Indina Andamari saat Konferensi Pers Virtual Kilas Balik FinAccel dan Tren Fintech di 2022 secara virtual, Rabu (24/11).
Hadir sejak 2016, lanjutnya, FinAccel terus mengalami pertumbuhan yang pesat melalui anak perusahaannya. FinAccel berhasil membangun Kredivo, yang kini memiliki lebih dari empat juta pengguna atau mencapai 50 persen dari basis pengguna kartu kredit di Indonesia, menjadi pemimpin industri Buy Now Pay Later (BNPL) dengan wallet share setidaknya 50 persen di mayoritas merchant e-commerce di Tanah Air.
“Kita (FinAccel) juga melalui Kredivo pun telah resmi melebarkan sayapnya dengan ekspansi di Vietnam. Ke depannya, kita juga menargetkan negara-negara Asia Tenggara lainnya,” katanya.
Bukan itu saja, sambungnya, FinAccel juga telah meresmikan satu produk baru bernama KrediFazz guna memperluas ekosistem keuangan digital bagi lebih banyak lagi masyarakat Indonesia. Melalui Kredivo yang berlisensi multifinance dan berfokus dalam pembiayaan di e-commerce serta KrediFazz yang berfokus pada P2P lending, pihaknya ingin memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya dalam memproses pinjaman.
Karena itu, FinAccel terus memperluas akses kredit bagi masyarakat underbanked dengan pertumbuhan signifikan baik dalam jumlah penyaluran pinjaman maupun jumlah pengguna. KrediFazz sendiri menawarkan keunggulan yang sama dengan Kredivo, yakni bunga yang rendah, proses online dengan persetujuan cepat, dan jaminan keamanan setara dengan bank.
“Memayungi Kredivo dan KrediFazz, FinAccel sejak 2016 telah tumbuh secara signifikan dan menjadi pemimpin industri dengan ekosistem keuangan digital terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara yang menjawab tantangan akses kredit di masyarakat lewat multisolusi berbasis digital yang mudah, cepat, dan terjangkau. Kami tak akan berhenti sebelum mewujudkan visi kami melayani puluhan juta konsumen di kawasan,” ujarnya.
Menurutnya, pertumbuhan agresif FinAccel sejalan dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan transformasi digital yang terjadi. Laporan SEA e-Conomy pada 2021 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$146 miliar pada 2025 mendatang.
Dikatakannya, tentu momentum pertumbuhan itu terus memacu untuk terus memperkuat kepemimpinan FinAccel di industri dengan berfokus pada tiga strategi. Mulai dari akan meningkatkan kolaborasi strategis dan inovasi untuk menghadirkan produk keuangan digital unggulan dengan tetap menerapkan bunga rendah, memperluas use cases guna menjaga relevansi dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.
“Kemudian, kami juga akan memperluas jangkauan di pasar regional serupa yang minim akses kredit, berbekal kemampuan model risiko kami yang terdepan di industri,” katanya.