Home Pendidikan Moeldoko Kaget Melihat Kemajuan Belajar di Morotai

Moeldoko Kaget Melihat Kemajuan Belajar di Morotai

Morotai, Gatra.com – Apa yang Anda bayangkan mengenai proses pendidikan di Kabupaten Pulau Morotai. Mungkin terbersit di pikiran soal infrastruktur yang apa adanya dan fasilitas yang jauh tertinggal dari kebanyakan sekolah di kota-kota besar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan atau Sulawesi.

Tapi buang jauh-jauh sangkaan negatif tersebut. 

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku terkejut dengan perubahan pesat di Morotai. Pengembangan yang paling kentara dan cukup luar biasa menurutnya adalah untuk bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan dan infrastruktur.

‘’Fasilitas pendidikan di Morotai contohnya telah ditunjung beberapa perlengkapan elektronik dan fasilitas lainnya untuk mendukung kegiatan di sekolah dan akses pengawasan orang tua siswa di sekolah,’’ katanya, usai menyerahkan bantuan rumah khusus guru secara simbolis di Desa Loleo Jaya, Sabtu, (21/11) lalu.

Saat berkunjung di SD Unggulan I, Daruba, Pulau Morotai, Moeldoko melihat aktivitas belajar mengajar siswa SD di kelas yang sudah memanfaatkan komputer dan tampilan multimedia. Selain fasilitas laboratorium dan praktek, sekolah juga dilengkapi perpustakaan, lapangan olah raga tertutup serta fasilitas kamar kecil di ruang kelas. 

Berbagai prasarana pendidikan tersebut disamping menjadikan proses belajar menjadi menyenangkan bagi siswa, juga memudahkan para guru untuk menerangkan karena disertai dengan peraga, diskripsi dan contoh praktik yang jelas.

KSP Moeldoko menyatakan bahwa pembangunan yang dilakukan Presiden Joko Widodo ingin menghapus anggapan pembangunan hanya berpusat di Jawa. Pemerintah fokus melakukan pembangunan ke arah Indonesia Tengah dan Timur. 

‘’Ini dilakukan agar seluruhnya mendapat nilai keadilan yang merata,’’ katanya.

Adapun Bupati Pulau Morotai Benny Laos mengatakan jika program pembangunan infrastruktur yang diusung oleh Pemerintah secara merata hingga ke wilayah perbatasan dan terdepan telah membuat Morotai bisa berkembang dan warganya semakin sejahtera.

Benny memberi contoh bantuan rumah bagi para guru yang dibangun melalui program dari Balai Perumahan PUPR Provinsi Maluku Utara. Rumah tersebut diberikan secara gratis kepada para guru di Desa Laleo dan sekitarnya di Kecamatan Morotai Jaya.

‘’Kami berharap, para guru juga dapat memberikan timbal balik yang bagus kepada pemerintah dalam membentuk Sumber Daya Manusia di Morotai dengan baik,’’ katanya.

Bantuan rumah untuk guru di Desa Laleo Jaya berupa rumah khusus bagi guru sebanyak 30 unit, dimana nilai pembangunan per unit rumah sebesar Rp 128 juta. Untuk pelaksana pembangunan adalah Balai Perumahan PUPR Provinsi Maluku Utara dengan sumber anggaran APBN 2019. Sementara untuk penyediaan air dan listrik rumah-rumah tersebut disediakan Pemda Pulau Morotai.

Kegiatan seperti peresmian dan penyerahan rumah khusus di Desa Laleo Jaya tersebut, sebelumnya juga sudah dilakukan Pemda Pulau Morotai di Desa Buho-Buho, Morotai Timur, Desa Leo-Leo Pulau Rao dan Desa Daeo, Morotai Selatan dengan jumlah 30 unit rumah per kawasan dengan nilai pembangunan yang sama.

Pemberian bantuan rumah kepada para guru secara simbolis oleh KSP Moeldoko tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan untuk mendukung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Sebelumnya, Moeldoko juga sudah meninjau fasiltias olahraga dan belajar, yakni Morotai Study Sport Center Ir. Soekorno serta memberikan bantuan kepada para nelayan.

Bantuan yang diberikan kepada para nelayan Morotai berupa 18 unit kapal dan GPS untuk mendukung penangkapan ikan. Pada saat dialog dengan para nelayan, KSP Moeldoko banyak mendapat masukan dan curhatan mengenai beberapa persoalan yang dihadapi nelayan, seperti harga solar, stasiun BBM khusus untuk nelayan yang terbatas, keberadaan Kapal Jaring hingga cold storage dan pabrik es.

‘’Tugas kami di Staf Presiden, jika terdapat persoalan-persoalan di lapangan maka tugas kami bagaimana mencarikan solusinya, kita panggil Menteri yang berkaitan, kenapa ada persoalan seperti ini,’’ kata Moeldoko, usai mendengar berbagai keluhan dari nelayan bertempat di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Morotai.

213