Washington, Gatra.com – Harga emas turun lebih dari 2% pada hari Senin (22/11) karena dolar melonjak setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dinominasikan melanjutkan masa jabatannya.

Dilansir dari CNBC, Selasa (23/11) harga emas di pasar spot tergelincir 2,1% menjadi USD1,805,30 per ounce, angka tersebut terendah sejak 5 November. Sementara itu emas berjangka AS menetap 2,4% lebih rendah pada $1,806,30.

"Emas dijual karena gagasan bahwa mungkin The Fed akan mempertahankan jalur kebijakan moneternya saat ini sebagai lawan dari nominasi Lael Brainard. Hal tersebut dianggap membuka jalan bagi kebijakan yang lebih dovish,” ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

"Tapi itu hanya reaksi spontan dari pasar emas," tambah Wyckoff,

Dolar yang lebih kuat membuat emas batangan menjadi mahal bagi pembeli luar negeri, sementara suku bunga yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam peningkatan biaya peluang, untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Pasar uang sekarang mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang dibandingkan Juli sebelumnya.

"Pergerakan yang lebih tinggi dengan hasil nyata telah mempercepat beberapa kelemahan emas, tetapi terlalu dini bagi investor yang berpikir ini adalah awal dari tren yang berkelanjutan," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Pembuat kebijakan Fed sedang memperdebatkan apakah akan menarik dukungan lebih cepat untuk menangani inflasi, setelah salah satu pejabatnya yang paling berpengaruh mengisyaratkan bahwa gagasan itu akan dibahas pada pertemuan Desember.