Palembang, Gatra.com - Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2022 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), telah ditetapkan oleh Gubernur Herman Deru. Dimana, UMP tahun depan tidak mengalami kenaikkan atau sama seperti tahun ini yakni di angka Rp3.144.446.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumsel, Koimudin dalam keterangannya melalui media sosial (medsos) instagram @disnakertrans_sumsel, Selasa (23/11).

“Berdasarkan keputusan Gubernur Sumsel Nomor 746/kpts/Disnakertrans/2021 tanggal 18 November 2021 tentang UMP 2022 ditetapkan sebesar Rp3.144.446. Ini berlaku terhitung mulai 1 Januari 2022 nanti,” tulisnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Upah Minimum Syarat Kerja dan Jaminan Sosial Disnakertrans Provinsi Sumsel, Susilawati mengatakan, penentuan UMP dan UMK tahun 2022 sepengetahuannya memakai skema dan rumusan baru.

Pasalnya, lanjutnya, usai ditetapkannya Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja, Pemerintah telah menetapkan formulasi baru yang mengatur besaran upah pada tahun depan. Formulasi tersebut telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Menurutnya, kebijakan tersebut membuat upah bergantung pada kondisi perekonomian dan ketenagakerjaan. Terutama soal daya beli, median upah hingga tingkat penyerapan tenaga kerja.

“Namun, kalau untuk penghitungan upah minimum tidak lagi pakai KHL (Kebutuhan Hidup Layak). Itu formulanya ada di PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan,” katanya.

Untuk informasi, UMP Sumsel pada tahun ini ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur pada 2020 lalu sebesar Rp3.144.446. Sedangkan UMK pada enam daerah lainnya itu tertinggi di Mura sebesar Rp3.299.758 dan terendah di Banyuasin sebesar Rp3.194.895. Sementara Palembang sebesar Rp3.270.930,78, lalu Muara Enim sebesar Rp3.263.447, Muba sebesar Rp3.251.832 dan OKU Timur sebesar Rp3.218.655.