Morotai, Gatra.com - Kabupaten Pulau Morotai yang berada di wilayah terluar dan perbatasan merupakan salah satu daerah yang tercatat merealisasikan elektrifikasi dengan cepat. Per Oktober 2021 lalu, sudah rasio elektrifikasi sudah mencapai 98,5%.
Saat ini tinggal dua desa yang dalam proses pengerjaan. Sehingga sampai akhir Desember 2021 target 100% akan tercapai. Rasio elektrifikasi memang sedang digenjot oleh pemerintah.
Hingga kuartal I 2021 data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai 99,28%. Sementara rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59%, dengan rincian 542.124 rumah tangga belum merasakan aliran listrik dan jumlah desa yang belum teraliri listrik mencapai 346 desa.
Data tersebut bersifat dinamis karena pengerjaannya terus berlangsung dan ditargetkan pada tahun 2022 nanti rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai 100%.
Sebagai salah satu langkah konkrit mewujudkan rasio elektrifikasi 100% di Kabupaten Pulau Morotai, pada Jumat pekan lalu (19/11) Kepala Staf Kepresidenan Jendral (Purn) Moeldoko meninjau dan sekaligus meresmikan langsung pengoperasian unit listrik PT PLN (Persero) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Desa Ngele Ngele, Kecamatan Morotai Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Selain meresmikan sumber listrik, KSP Moeldoko berkesempatan menyerahkan sejumlah bantuan untuk para nelayan dan bantuan perumahan untuk para guru, juga meninjau sejumlah fasilitas kesehatan seperti RSUD Ir. Soekarno, di Jn Nakamura, Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan.
Moeldoko mengatakan Bupati Pulau Morotai Benny Laos dari waktu ke waktu selalu membicarakan kebutuhan masyarakat. Mencari peluang kiri kanan, yang menurutnya, wujud konkrit konsen bupati dalam memikirkan rakyat.
‘'Ini saya salut. Untuk itu, saya juga berusaha semaksimal mungkin karena hasil-hasilnya itu betul-betul nyata dan kami juga bekerja, lewat berbagai kementerian untuk bisa memberikan dukungan walau kadang-kadang bupati berkelahi juga dengan pak dirjen,'' katanya.
Karena memang, kata Moeldoko, mengelola negara ini kadang-kadang ada kekakuan, ada regulasi yang bukan menghambat tapi menjadi tidak sabar.
Kepala Staf Kepresidenan pada kesempatan itu mengatakan, ada lima hal yang diharapkan Presiden kepada seluruh jajarannya. Pertama adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM), yang saat ini menjadi atensi yang tinggi dalam program pemerintah. Kedua, SDM tersebut harapannya demi menumbuhkan wilayah-wilayah pertumbuhan ekonomi baru.
Ketiga, melakukan deregulasi, menyederhanakan berbagai aturan. Ini sedang diatur agar terjadi harmonisasi regulasi melalui pendekatan omnibus law. Ada 72 UU yang harus dibenahi agar sinkron.
Keempat adalah penyederhanaan birokrasi yang bertele-tele, tidak fleksibel, lama dan kadang-kadang tidak bisa memberikan kepastian.
‘'Kita sekarang menuju pelayanan digitalisasi agar semua pelayanan menjadi cepat, mudah, mudah, sederhana dan ada kepastian waktu mengurus sesuatu tidak perlu berhari-hari,'' katanya.
Moeldoko menambahkan adalah transformasi ekonomi. Sektor elektrifikasi masih ada di beberapa daerah yang belum sepenuhnya dilayani oleh PLN, tapi berbagai langkah telah dilakukan baik melalui panel surya maupun sumber energi yang lain.
Dengan rasio elektrifikasi yang terus meningkat, Moeldoko mengajak masyarakat bersyukur dan bangga, di Morotai yang relatif berada di perbatasan namun berkat kerja keras Bupati, dan kini terlihat semua hasilnya apa yang telah dilakukan di Morotai.
‘'Terimakasih kepada Bupati telah merealisasikan semuanya dihadapan masyarakat. Hadirnya listrik membantu pengembangan SDM, karena listrik bisa meningkatkan kecerdasan seseorang, pendapatan dan berbagai hal,” katanya.
Mengelola negara dengan masyarakat 267 juta jiwa tersebar di 11 ribu pulau yang luasnya luar biasa tidak mudah. Tetapi menjadi semakin ringan apabila ada kolaborasi antara semua pihak.
‘'Maka tidak ada yang sulit semuanya bisa diatasi dengan mewujudkan kerjasama yang baik, sebagaimana yang diinginkan Presiden, mari kita wujudkan,'' kata Moeldoko.
Berita Video tentang Moeldoko lainnya:
Moeldoko Beri Penjelasan soal Diusir Massa Aksi Kamisan