Banyumas, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mendampingi korban selamat dalam tragedi longsor di Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, yang menyebabkan empat orang meninggal dunia, Jumat malam lalu (19/11).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistiyo mengatakan ada satu anak korban selamat yang sangat butuh pendampingan, yakni PO (7).
Selain itu, ada pula anggota keluarga lain yang selamat lantaran berada di lokasi lain saat bencana terjadi, K (17). PO dan K kehilangan ibu dan dua saudaranya, yakni dan P (38), B (14), dan F (11) dalam longsor yang menimbun dua rumah dan satu ruko.
Adapun satu korban lainnya adalah A, bidan desa, warga Purwonegoro yang kebetulan saat itu berada di rumah sebelahnya.
“Minimal penanganan darurat, mereka bisa hidup layak dulu. Sementara waktu ini, Pemerintah Daerah mencarikan solusi agar di masa depan tidak terjadi seperti itu lagi,” katanya, Senin (22/11).
Saat ini, kata dia, korban selamat masih mengalami trauma berat dan sedang didampingi petugas. Pemkab juga memastikan seluruh kebutuhan korban selamat tertangani. Sementara waktu, korban diasuh oleh keluarganya dengan pendampingan tim.
“Sementara ini ada dua keluarga yang mau mengasuh anaknya. Wacananya sama, kita mengikuti keinginan keluarga, maunya seperti apa,” ungkapnya.
Diketahui, longsor tebing setinggi 25 meter menimpa dua rumah dan satu ruko di Desa Pagentan, Jumat, sekitar pukul 21.30 WIB. Dalam peristiwa tersebut, empat orang meninggal dunia dan satu selamat dan hanya mengalami luka-luka.
Evakuasi korban baru selesai pada Sabtu pagi (20/11). Sedangkan penanganan pasca-bencana masih terus berlangsung hingga hari ini. BPBD menetapkan tanggap darurat bencana selama tiga hari pasca-bencana dan akan menghentikan operasional posko penanganan bencana hari ini, Senin (22/11).