Sukoharjo, Gatra.com- Kiasan Banteng dan Celeng, tengah marak seiring banyaknya gerakan Ganjarist. Bahkan terbaru, Ganjarist Korda Sukoharjo baru saja mendeklarasikan diri pada Senin (15/11) lalu. Gerakan tersebut merupakan dukungan untuk Ganjar Pranowo maju menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.
Sementara itu, nama Puan Maharani juga digadang-gadang juga akan maju dalam Pilpres Mendatang. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima menegaskan saat ini PDIP tidak akan bicara soal calon presiden (capres) dulu. Karena PDIP akan fokus menyelesaikan mandat rakyat dulu.
"Partai politik adalah alat menegakan demokrasi yang lebih nyata. Maka penekanan untuk tidak bicara capres dan cawapres itu adalah suatu yang logis. Karena rakyat yang ditunggu adalah amanah untuk rakyat yang lima tahun ini," jelas Aria Bima di sela-sela Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (20/11) siang.
Jangan sampai instrumen partai yang mengusung calon presiden, gubernur, bupati maupun wali kota l, menjadi tidak fokus menyelesaikan amanah demokrasi untuk rakyat. Sebab PDIP mendapatkan mandat sejak 9 April 2019 setelah capres dan cawapres yang diusung, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin menjadi presiden dan wakil presiden.
"Jadi PDIP menang di legislatif, nah dari rakyat oleh rakyat kan tanggal April 2019. Sedangkan untuk rakyatnya adalah lima tahun ini. Dimana mandat amanah dari rakyat harus diwujudkan dalam bentuk kesejahteraan atau demokrasi substansial baik dari pusat dan daerah," jelasnya terangnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu juga mengatakan, jika sampai lima tahun amanah rakyat tersebut tidak sesuai dengan janji-janji PDIP, maka persepsi publik akan melihat PDIP tidak mampu. Selain itu fungsi pengawasan di DPR tidak terwujud seperti yang dijanjikan partai.
"Kasusnya jangan seperti zaman SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) di tahun 2019 kehilangan kursi sampai 100. Jadi ini juga bisa menimpa PDIP, makanya kenapa kita harus on the track. Bicara mandat rakyat dulu," tegasnya.
Menyelesaikan mandat selama lima tahun itu, menurut Aria Bima juag bentuk persiapan menghadapi 2024. Karena Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat yakin jika amanah rakyat berhasil diwujudkan hingga sisa tiga tahun ini dan rakyat puas maka akan berdampak secara elektoral.
"Posisioning strategisnya bereskan dulu amanah dan mandat rakyat. Nanti akan berdampak pada posisioning elektoral ,rakyat akan percaya kembali," katanya.
Dia menyebut, partai tidak ingin ada faksi-faksi dalam partai. Karena partai kompak saja belum tentu bisa menyelesaikan amanah rakyat 2019, apalagi jika dibelah dengan faksi-fakai calon internal.
"Kita sudah serahkan ke Ibu Mega. Karena Bu Mega sangat paham, dan tidak bisa dibandingkan dengan ketua partai lainnya. Dia anaknya Bung Karno yang tahu pasang surutnya konsolidasi wilayah ideologi," tandasnya.