Warsawa, Gatra.com - Pihak berwenang Polandia mengungkapkan pada hari Jumat, 19 November 2021, para migran masih mencoba menyeberang semalaman dari Belarus, meskipun dalam kelompok dan jumlah yang lebih kecil. Hal ini terjadi sehari setelah Belarus membersihkan kamp-kamp utama, tempat tinggal orang-orang dari Timur Tengah yang membuat kerumunan di perbatasan.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Jumat, (19/11) pembersihan kamp pada hari Kamis, 18 November 2021, dan penerbangan repatriasi pertama atau pemulangan kembali orang ke negeri asalnya ke Irak dalam beberapa bulan, tampaknya menandakan perubahan taktik oleh Belarus yang dapat membantu menenangkan krisis yang telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir menjadi konfrontasi besar Timur-Barat.
Akan tetapi, Uni Eropa (UE) menolak proposal Belarus yang menerima 2.000 migran serta menjelaskan bahwasanya perselisihan itu belum diselesaikan. Di sisi lain, Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan kepada saluran TV Polsat, yakni masih ada upaya untuk menyeberang setelah kamp dibersihkan, tetapi dalam bentuk kelompok yang lebih kecil dari sebelumnya.
Sedangkan penjaga perbatasan Polandia mengatakan dalam sebuah cuitannya di twitter, bahwa terdapat 250 upaya penyeberangan selama sehari terakhir, angka ini setengah dari sehari sebelumnya. Namun mereka tidak merinci berapa banyak yang terjadi setelah kamp-kamp itu dibersihkan pada Kamis sore, (18/11).
Di samping itu, negara-negara Eropa menuduh Belarus dengan sengaja menerbangkan ribuan migran dari Timur Tengah serta mendorong mereka untuk menyeberangi perbatasan secara ilegal. Tetapi Belarus, yang didukung oleh Rusia, membantah menimbulkan krisis tersebut.
Untuk diketahui, sekitar 10 migran diyakini telah meninggal saat berkemah di hutan dekat perbatasan.