Intan Jaya, Gatra.com- Komplotan yang menamakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim menembak 5 anggota TNI dalam baku tembak di Intan Jaya, Papua, 18/11. Komandan lapangan Undius Kogoya menyampaikan perang telah dimulai dari pukul 07:45 sampai sore.
Baku tembak di jantung kota Kabupaten Intan Jaya yaitu kantor Polres Intan Jaya dan kantor Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) setempat. "Dan dalam kontak senjata ini kami TPNPB tembak 5 anggota pasukan TNI-Polri, empat tewas dan satu luka-luka," katanya.
"Jenazahnya belum dievakuasi karena kami kuasai bandara Intan Jaya, dan pihak TPNPB Kodap VIII Intan Jaya belum ada yang korban," katanya.
Seperti biasa klaim Undius ini tidak bisa diverifikasi di lapangan. TPNPB juga di luar kebiasaan mengirimkan gambar para korbannya. Sehingga tidak ada bukti pendukung klaim tersebut.
Nama- nama pimpinan Perang Kodap VIII Intan Jaya sebagai berikut: Enos Tipagau, Lucky Matuan (desersi TNI), Sony Tabuni. "Bersama komandan lapangan lain di batalyon dan kompi dari KODAP VIII Intan Jaya, masing-masing sudah mulai perang. Jadi TPNPB kembali keluarkan peringatan tegas agar masyarakat civil orang imigran Indonesia yang ada sisa-sisa itu, hari ini segera kosongkan Intan Jaya," katanya.
Undius juga melansir kabar aneh yaitu soal tawaran uang damai dari Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni. "Bahwa tolong berhenti perang, dan untuk perdamaian bupati mau kasih uang Rp satu miliar enam ratus juta, tapi saya komandan operasi Undius Kogoya bersama pimpinan-pimpinan lain kami tolak. Karena saya perang bukan untuk minta uang dan project," katanya.
"Kami generasi mudah 36 pimpinan perang sekarang tidak akan perhenti atau menyerah. Dan akan terus berlanjut dengan perang pembebasan nasional bangsa Papua, oleh karena itu sekali lagi kami sampaikan bahwa masyarakat civil orang imigran Indonesia segera tinggalkan wilayah konflik bersenjata," katanya.