Tegal, Gatra.com - Polisi masih menyelidiki kebakaran yang meludeskan belasan kapal nelayan di galangan kapal di Kota Tegal, Jawa Tengah. Penyelidikan melibatkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, Tim Labfor Polda Jawa Tengah sudah diterjunkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di galangan kapal milik PT Tegal Sipyard Utama, Rabu (17/11). "Tim Labfor Polda sudah turun ke lapangan. Kami masih menunggu hasilnya," kata Rahmad, Kamis (18/11).
Selain menerjunkan Tim Labfor Polda Jawa Tengah, Rahmad berujar, penyelidikan penyebab kebakaran juga dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi, antara lain satpam yang berjaga di lokasi kejadian saat terjadi kebakaran.
"Pemilik kapal juga kita mintai konfirmasi. Dari keterangan pemilik kapal dan setelah melihat kondisi kapal setelah api padam, jumlah kapal yang terbakar dipastikan ada 13 kapal, bukan 15 kapal seperti perkiraan sebelumnya," katanya.
Rahmad memastikan api sudah berhasil dipadamkan setelah berkobar selama lebih dari 12 jam. Meski demikian, potensi kembali munculnya api tetap diwaspadai karena keberadaan bahan-bahan yang mudah terbakar di lokasi kejadian.
"Kita terus lakukan pemantauan, termasuk dari pemadam kebakaran untuk mengantisipasi api menyala lagi. Karena ada material yang mudah terbakar seperti kayu, fiber, dan jaring. Ketika kena angin kencang masih bisa menyala lagi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda belasan kapal nelayan yang bersandar di sebuah galangan kapal di sekitar Pelabuhan Kota Tegal, Rabu (17/11). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Peristiwa tersebut terjadi di kolam tempat penyandaran kapal yang berada di galangan atau tempat perbaikan kapal milik PT Tegal Sipyard Utama, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur. Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.30 WIB.
Saksi menyebut api diketahui pertama kali muncul di salah satu kapal nelayan yang sedang bersandar di tengah kolam. Kobaran api kemudian dengan cepat membesar dan merembet ke kapal-kapal lain di dekatnya karena kencangnya angin dan keberadaan BBM di dalam kapal.
Upaya pemadaman secara manual sempat dilakukan warga dan pemilik kapal dengan air yang ada di sekitar lokasi. Sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes juga dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah. Namun upaya pemadaman terkendala akses ke lokasi kebakaran sulit untuk dijangkau mobil pemadam kebakaran.