Kendal, Gatra.com- Suharto warga Perumahan Delta Asri Desa Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal Jawa Tengah mampu meraup pendapatan hingga mencapai Rp 50 juta per hari dengan menjual durian jenis Luna Maya.
Sebenarnya Suharto tak hanya menjual durian jenis Luna Maya saja, berbagai jenis durian seperti Montong, Gulama, Kumbokarno, Widuri, Koplak, Tempuning dan Pelangi, juga ia jual di lapak yang dibangun di pinggir jalan raya, tepatnya di perempatan Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan.
Lapak tempatnya berjualan ini berjarak 3 kilometer dari Pasar Gladak Kaliwungu arah ke Boja. Hampir setiap hari lapaknya tak pernah sepi dari penikmat buah durian. Bahkan tak jarang banyak warga luar kota seperti dari Magelang menyempatkan untuk mengunjungi lapaknya demi mencicipi nikmat dan legitnya si Luna Maya.
"Selama ini yang paling laku keras durian jenis Luna Maya. Jenis Montong dan lainnya kalah semua dengan jenis Luna Maya," ungkap Suharto saat ditemui di lapaknya, Kamis (18/11).
Meski jenis Luna Maya yang paling laku, namun dirinya mengaku tetap menjual berbagai jenis durian lainnya. Ini dilakukan untuk memenuhi selera setiap pelanggan yang datang ke lapaknya. "Setiap orang seleranya beda-beda. Ada yang suka manis, ada yang suka manis pahit, manis legit, pulen dan lainnya," terangnya.
Jenis Luna Maya dari Bali yang memiliki tekstur pulen dan rasa yang manis serta memiliki warna kuning muda di lapaknya bak seperti primadona. Durian jenis Luna Maya ini dijual mulai harga Rp50 ribu-70 ribu perbiji tergantung besar kecilnya barang.
Sementara untuk durian jenis Montong sendiri masih memiliki jenis yang berbeda. Diantaranya yakni Durian Montong lokal yang dijual mulai harga Rp90 ribu- Rp130 ribu dengan berat 3,8kg-5kg, Montong Manukwari dijual mulai harga Rp 85ribu-Rp100ribu. Sedangkan untuk jenis Montong perkebunan dijual dengan harga tak jauh berbeda namun dengan hitungan kilogram.
Seiring banyaknya pelanggan, satu truk durian miliknya yang berisikan durian sebanyak 3360 sampai 3.520 buah, habis hanya dalam kurun waktu dua hari di lapaknya berjualan buah.
Dari hasil berjualan di lapaknya ini, dirinya mengaku memperoleh pendapatan selain Sabtu dan Minggu antara Rp25 juta- Rp35 juta rupiah dalam sehari. Hasil berbeda didapat pada hari Sabtu dan Minggu mencapai Rp 30juta-50juta sehari.
Selain itu, di rumahnya Suharto juga masih melayani pelanggannya. Omzet jualan di rumah dengan dibantu beberapa orang kepercayaan mencapai Rp5 juta- Rp7 juta rupiah per hari.
Melihat tingginya angka penjualan durian, Suharto merencanakan di akhir bulan ini akan akan mendatangkan durian yang belum banyak beredar di Kendal, yakni durian pelangi. Durian jenis ini memiliki warna berbeda. Ada yang orange, merah dan kuning. Untuk rasanya, Suharto memilih pelanggannya untuk langsung mencicipi dilapaknya berjualan agar pelanggan bisa langsung membuktikan rasanya.
Selain menjual durian, buah semangka lokal juga dijual Suharto bersama dengan berbagai jenis buah durian. Semangka-semangka ini didapatkan dari para petani lokal Kendal yang dikenal memiliki rasa yang manis.