Jakarta, Gatra.com – Studi terbaru dari Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mendapati bahwa penggunaan aplikasi BukuWarung telah berhasil meningkatkan produktivitas pelaku UMKM sehingga menambah output usaha sebesar Rp640 miliar, atau setara dengan PDB UMKM 0,01%.
BukuWarung turut berandil mengakselerasi output ekonomi nasional hingga Rp32,86 triliun, setara dengan PDB Nasional 0,27%, serta menambah nilai investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp2,32 triliun atau berkontribusi atas peningkatan investasi nasional sebesar 47,07%.
Untuk diketahui, BukuWarung merupakan perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital yang membantu pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien. BukuWarung telah menggaet 6,5 juta UMKM pengguna dengan berbagai layanan dari awalnya berfokus pada pencatatan keuangan digital, kemudian berkembang hingga penjualan, pembayaran bahkan pembiayaan online.
Studi mengenai “Dampak Aktivitas Ekonomi Aplikasi BukuWarung terhadap Perekonomian Nasional dan UMKM” turut memperlihatkan adanya perubahan pada aspek sosial. Adanya aktivitas BukuWarung membuat pendapatan pelaku usaha secara total mengalami kenaikan sejumlah Rp10,97 triliun dan mendorong penyerapan tenaga kerja sebanyak 368 ribu jiwa.
“Seiring dengan membaiknya situasi Covid-19 di Indonesia, output ekonomi nasional mengalami peningkatan hingga Rp138 triliun. Adanya penerapan teknologi yang ditawarkan BukuWarung, seperti pencatatan keuangan digital, semakin mengakselerasi output tersebut, bahkan mencapai Rp170 triliun,” jelas Nailul Huda, Peneliti INDEF dalam sesi temu media secara daring yang diadakan oleh BukuWarung pada Kamis (18/11).
Dampak output terbesar dirasakan oleh sektor jasa lainnya sebesar Rp8,8 triliun, sektor pertanian Rp6,9 triliun, sektor jasa konsultasi komputer dan teknologi informasi Rp6,8 triliun, sektor ketenagalistrikan Rp1,6 triliun, serta sektor perdagangan besar dan ritel Rp1,6 triliun.
“Pelaku UMKM yang terdaftar sebagai pengguna BukuWarung mendapatkan manfaat yang signifikan, seperti peningkatan produktivitas, pencatatan yang lebih terintegrasi dan lebih rapi, termasuk keuntungan atau kerugian dari bisnisnya, serta perluasan pangsa pasar. Peningkatan produktivitas berdampak pada peningkatan pendapatan pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja, dan pengajuan kredit UMKM,” lanjut Nailul Huda.
Dari aspek UMKM, BukuWarung memberi manfaat terbesar pada pelaku usaha di bidang perdagangan eceran dan besar. BukuWarung mampu menambah output UMKM sektor perdagangan sebesar Rp193 miliar, serta sektor penyedia jasa pembayaran listrik, gas, dan air (PPOB) yang mencapai Rp97,5 miliar.
Selain itu, BukuWarung menambah penyerapan tenaga kerja UMKM sebesar 78 ribu tenaga kerja, atau tumbuh sebesar 22,63%. Penyerapan tenaga kerja UMKM paling besar terjadi pada sektor pertanian, yakni sejumlah 30 ribu jiwa dan perdagangan 7,3 ribu jiwa.