San Juan, Gatra.com – Timnas Argentina harus puas mendulang satu poin setelah ditahan imbang tanpa gol oleh rival abadi, Brazil, di babak kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di Estadio San Juan del Bicentenario, San Juan, Argentina, pada Rabu (17/11) waktu setempat.
La Albiceleste telah dipastikan lolos ke helatan empat tahunan di Qatar tahun depan tersebut. Argentina adalah tim kedua yang lolos setelah Brazil memastikannya lebih dulu, beberapa hari lalu.
Di pertandingan tadi, Argentina sebetulnya relatif lebih unggul dari tim asuhan Tite, apabila ditilik dari catatan statistik. Messi dkk, unggul penguasaan bola sebanyak 56% berbanding 44% penguasaan bola lawan.
Dari segi operan, Argentina pun unggul. Anak asuh Lionel Scaloni sukses mencatat sebanyak 495 operan, sementara Brazil hanya mencatatkan 399 operan. Akurasi operan Argentina pun lebih tinggi dari lawannya, 85% berbanding 81%.
Kendati jumlah tembakan sama-sama imbang di angka 9, Argentina unggul dari segi tembakan tepat sasaran. Juara Copa America 2021 tersebut sukses menembak 3 kali tepat sasaran. Brazil hanya mencetak 2 tembakan tepat sasaran.
Hanya saja, skor akhir 0-0 membuktikan bahwa dewi fortuna belum berpihak kepada kedua tim, terlebih kepada La Albiceleste yang secara statistik lebih unggul dari Selecao dan bermain di hadapan penggemar dari negaranya sendiri.
Seusai pertandingan, pelatih Argentina, Lio Scaloni, mengungkapkan bahwa pertandingan yang dijalaninya tersebut memang tak mudah.
“Tadi adalah pertandingan yang sangat berat dan sulit. Brazil datang ke lapangan untuk bermain. [Argentina] beradaptasi dengan keadaan selama permainan,” ujarnya.
“Kami memperoleh empat poin melawan dua lawan sulit [Uruguay dan Brazil]. Kami semua suka dengan kemenangan. Itu sangat jelas terlihat. Tetapi, pertandingan-pertandingan semacam ini membuat tim semakin dewasa,” imbuh Scaloni.
Apa yang dikatakan Scaloni diamini sang megabintang sekaligus kapten tim, Lionel Messi. “Kami tahu pertandingannya akan seperti ini, akan sesulit ini,” katanya.
Di pertandingan tadi, Messi bermain penuh 90 menit. Ia sempat dikhawatirkan batal tampil karena didera cedera yang menyebabkan ia sempat absen di laga klubnya, PSG, kontra Bordeaux, dan hanya turun dari bangku cadangan menghadapi Uruguay beberapa hari lalu.
“Ini adalah pertandingan yang sangat intens. Saya baik-baik saja. Kalau tidak, saya tak akan bisa bermain hari ini. Tetapi sulit untuk bermain dengan ritme permainan yang terjadi di pertandingan tadi,” ujar Messi.
Scaloni pun bersyukur bahwa tim asuhannya sudah dipastikan lolos jauh sebelum babak kualifikasi ini berakhir. Ini adalah perbaikan dari babak kualifikasi yang dijalani Argentina sebelum melenggang ke Piala Dunia 2018 di Rusia, di mana mereka harus memastikan diri hingga partai terkahir untuk lolos.
Scaloni juga tak lupa memberi perhatian lebih pada apa yang telah dicapai oleh anak asuhnya pada tahun ini. Seperti diketahui, Argentina sukses membawa pulang trofi Copa America pertengahan tahun ini.
Selain itu, Albiceleste juga telah dipastikan lolos ke Qatar dan juga memperoleh rekor 27 pertandingan tak terkalahkan. “Itu semua kami dambakan,” ujar Scaloni.
Ke depan, Scaloni optimis langkah Timnas Argentina. Menurutnya, tim asuhannya tersebut mendapat dukungan besar dari para petinggi federasi dan juga masyarakat Argentina itu sendiri.
“Selain dukungan dari para petinggi, kami bisa merasakan dukungan dari masyarakat kami. Kami amat bergantung kepada para penggemar, atmosfir mereka, perasaan bahwa mereka bersatu bersama tim,” ujar Scaloni.
“Sekarang, para pemain tahu bahwa masyarakat Argentina akan mendukung mereka. Mereka teryakinkan bahwa mereka akan melakukan segalanya,” tandas Scaloni.
Argentina masih menyisakan lima pertandingan lagi di babak kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 zona Conmebol ini. Mereka akan bertandang ke Cile pada akhir Januari tahun depan dan menghadapi Kolombia di kandang sendiri pada awal Februari.
Di bulan Maret mereka akan menghadapi Venezuela di kandang dan Ekuador di partai tandang. Sementara satu laga sisa adalah laga melawan Brazil yang sempat ditunda karena terjadi masalah protokol kesehatan Covid-19 beberapa waktu lalu. Conmebol belum memastikan kapan laga klasik tersebut akan dimainkan.