Cilacap, Gatra.com – Sebanyak empat desa di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dilaporkan terendam banjir akibat jebol dan meluapnya Sungai Cikawung, Rabu (17/11).
Kepala Desa Mulyasari, Tohari mengatakan empat desa tersebut yakni, Mulyadadi, Mulyasari, Padangsari dan Pahonjean. Banjir disebabkan jebolnya dua titik tanggul di selokan 1 dan empat titik di Sungai Cikawung.
“Yang Sungai Cikawung itu ya, memang aliran dari Karangpucung, Cimanggu, itu yang bedahan dulu, yang ada empat titik yang belum dikerjakan. Nah itu sekarang imbasnya ke Mulyasari, Padangsari, Mulyadadi, Pahonjean,” katanya, Rabu (17/11).
Tohari mengatakan, akibat banjir tersebut ratusan jiwa mengungsi. Di Mulyasari sendiri, sebanyak 77 rumah terendam. Sebagian warga mengungsi ke masjid terdekat dan sebagian lainnya di Balai Desa Mulyasari.
Selain merendam permukiman penduduk, banjir juga merusak ratusan hektare sawah. Dari ratusan hektare ini, ada sekitar 10 hektare yang kini masih dalam kondisi siap dipanen sehingga terancam rusak akibat rendaman.
“Kalau Mulyasari itu Dusun Rejasari sama Kawungsari, Kalau Padangsari itu di Dusun Bojongsarinya, Mulyadadi Dusun Bojongjati, kalau Pahonjean Dusun Bojongmeros” ungkapnya.
Kepala Desa Mulyasari, Tohari menambahkan, enam titik tanggul jebol tersebut sebenarnya adalah jebolan lama akibat banjir besar pada November 2020 lalu. Dua titik sempat diperbaiki namun kembali jebol, sedangkan empat lainnya baru akan diperbaiki.
Dia berharap, tanggul-tanggul tersebut segera ditutup dan diperkuat. Pasalnya, hingga Rabu siang ini air masih melimpas ke permukiman dan air masih bertambah tinggi seturut turunnya hujan lebat.
“Ini sekarang air masih mengalir ini, Mas. Kalau hujan lagi ya mungkin akan tambah tinggi airnya,” ujarnya.