Jakarta, Gatra.com - Tuduhan adanya keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dalam bisnis PCR adalah fitnah yang sangat keji yang dilakukan oleh mereka yang anti perubahan. Demikian menurut Ketua Umum Pergerakan Rakyat Berdaulat, Wahab Talaohu.
"Ini fitnah yang bersumber dari para pihak yang anti perubahan. Mereka tidak senang dengan transformasi BUMN yang dilakukan oleh Menteri Erick. Sehingga menciptakan fitnah untuk meracuni pikiran publik," ujar Wahab yang juga aktivis '98 itu di Jakarta, Selasa (17/11).
Menurut Wahab, penentuan harga PCR dan kebijakan kewajiban PCR sebagai syarat perjalanan bukanlah kebijakan Menteri BUMN. Melainkan kebijakan yang dirumuskan dalam Rapat Terbatas Kabinet.
"Dasar kebijakan PCR itu ditetapkan dalam rapat Kabinet terbatas dan bukan tupoksi Menteri BUMN. Jadi yang paling berwenang dalam kontrol atas PCR adalah Menteri Kesehatan," tambah dia.
Wahab lantas menegaskan para pihak yang menuduh adanya keterlibatan Erick Thohir sangat tidak berdasar karena tidak ada korelasi kebijakan dan tidak ada penetrasi personal Erick Thohir untuk mengarahkan kebijakan.
Seperti diketahui, Erick Thohir telah berhenti dari aktivitas bisnis sejak ia dilantik menjadi Menteri BUMN. Langkah tersebut ditempuh agar dirinya fokus mencurahkan semua pikiran dan tenaga untuk mengurusi dan membenahi BUMN.
Sehingga, lanjut Wahab, nama Erick Thohir tidak ada sangkut pautnya dengan Yayasan Kemanusiaan Adaro yang kebetulan bekerjasama dengan PT GSI.
"Jadi mereka menggunakan logika cocoklogi, menghubung-hubungkan karena ada Garibaldi Thohir yang tidak lain merupakan kakaknya. Padahal semua orang sudah tahu kalau Garibaldi Thohir pengusaha senior yang sudah malang-melintang di dunia bisnis," ucap Wahab.
Ia berujar, kalau memakai cara berpikir yang menuduh Erick Thohir, artinya keluarga dan saudaranya Erick Thohir tidak boleh berbisnis apapun di dunia ini, karena Erick Thohir seorang menteri. Menurut Wahab, ini adalah logika sesat yang tidak dapat dibenarkan.
"Ini menjadi catatan penting. Karena ada pihak yang tidak suka dengan transformasi dan kinerja positif dari Erick Thohir dalam membenahi BUMN. Sehingga mereka yg merasa dirugikan dan punya penyakit hati menggunakan cara-cara keji, membuat fitnah, dan membangun opini tanpa bukti untuk merendahkan pribadi dan martabat Menteri Erick," tuturnya.
Wahab yakin, fitnah itu tidak akan menyurutkan semangat dan langkah Erick Thohir. Walau dizalimi politik, hal ini justru akan menjadi amunisi bagi Erick untuk tetap bekerja optimal dan memajukan BUMN.
"Seperti yang dibilang Menteri Erick, kritik itu obat, sementara pujian itu racun. Dan menurut saya fitnah itu amunisi untuk kita terus giat, konsisten dan saya yakin Tuhan akan mengangkat derajat kita semua yang tetap teguh meski diterpa badai fitnah," tutup Wahab.