Jakarta, Gatra.com- Fintech Ajaib akan berkolaborasi dengan Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Polri untuk memajukan teknologi dan juga tingkat keamanannya di Indonesia .Dengan teknologi yang dimiliki, Ajaib diharapkan bisa membagikan keahlian dan pengalamannya agar dapat digunakan untuk meningkatkan cyber security.
"Mulai dari cyber hygiene yaitu membangun kebiasaan untuk menjaga keamanan data pribadi masing-masing dan melindungi diri dari tindakan kejahatan siber, sampai pengaplikasian teknologi keamanannya," ungkap Direktur Utama dan Co-Founder Ajaib Group, Anderson Sumarli dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/11).
Selama beberapa tahun terakhir, tingkat pemanfaatan teknologi informasi komunikasi semakin tinggi. Dengan meningkatnya konsumsi digital di berbagai sektor, terutama sektor keuangan, mengharuskan pemerintah, pihak keamanan serta para pelaku usaha untuk menyadari pentingnya keamanan data dan cyber security.
Fintech yang baru saja menyandang status unicorn ini menurut Anderson selalu mengedepankan penggunaan teknologi untuk menjaga sistem keamanan bertransaksi di dalam aplikasi Ajaib itu sendiri. "Semua pihak didorong untuk menciptakan penyelenggaraan sistem elektronik yang aman, andal dan terpercaya," ujarnya.
Selain itu, untuk memajukan dan menumbuhkan ekonomi digital, para pelaku usaha dituntut untuk meningkatkan daya saing dan inovasi siber. Serta membangun kesadaran dan kepekaan terhadap ketahanan dan keamanan nasional dalam ruang siber.
Adapun Anderson dan Komisaris Utama Ajaib Group, Andi Gani Nena Wea telah bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (11/11) lalu. Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kadiv TIK) Polri Irjen Slamet Uliandi, dan beberapa pejabat Polri lainnya.
"Untuk itu kolaborasi antara Polri dan Ajaib diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam kemajuan teknologi keamanan siber di Indonesia kedepannya," pungkas Anderson.