Lampung, Gatra.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatra V sedang mengerjakan pembangunan rumah susun (rusun) tahap kedua bagi mahasiswa Universitas Lampung (Unila).
Progres pelaksanaan pembangunan fisik gedung tersebut sudah mencapai sekitar 49% per 3 November 2021. Proyek yang menelan anggaran sebanyak Rp11 miliar ini ditargetkan dapat selesai pada semester I 2022 atau sebelum lebaran tahun depan.
Kepala Balai P2P Sumatra V, A. Darwis, mengatakan bahwa struktur bangunan rusun itu telah selesai dibangun. Saat ini, pihaknya sedang melaksanakan secara simultan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan dinding dan arsitektur bangunan.
Darwis menyatakan, sejumlah 70% bangunan rusun ditargetkan bisa rampung jelang akhir 2021. Sementara, penyelesaian 30% sisanya akan dilakukan pada tahun depan. Pihaknya terus berupaya agar pembangunan berjalan lancar, tepat sasaran, dan bermutu.
“Pembangunan rusun ini dilakukan dua tahun anggaran karena mekanisme diubah menjadi multi years contract (MYC) akibat refocussing anggaran. Kami upayakan sebelum Juni 2022 sudah siap untuk menampung mahasiswa,” ungkapnya.
Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Lampung, Heriyanto, menjelaskan bahwa rusun itu memiliki tinggi tiga lantai. Kemudian, terdapat total 44 unit kamar tipe 24 yang mampu menampung hingga 176 mahasiswa.
“Selain itu, rusun Unila sudah dilengkapi dengan furnitur seperti dua ranjang tingkat, lemari dua susun, meja belajar, dan kursi. Jadi mahasiswa yang akan tinggal di sini cukup membawa badan, baju, dan perlengkapan kuliah. Satu kamar dapat diisi 4 mahasiswa,” imbuhnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun dan Rumah Khusus, Erwin Feriyanto, menuturkan rusun tersebut diharapkan bisa menunjang aktivitas mahasiswa saat menempuh studi. Sehingga, mereka dapat mengenyam pendidikan dengan baik.
“Kami berupaya membangun hunian yang berkualitas, dengan sarana prasarana sederhana yang bisa membentuk sosiologis antarmahasiswa. Jadi bukan sekadar fasilitas buat tempat tinggal, tetapi juga memadai untuk kegiatan belajar,” terangnya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga membangun rusun mahasiswa Unila pada awal 2018 dan selesai di tahun yang sama. Gedung yang menyerap anggaran Rp12,5 miliar ini mempunyai empat lantai, berisi 50 unit kamar tipe 24 dengan kapasitas maksimal 198 mahasiswa.