Medan, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) saat ini mempersiapkan program vaksinasi covid 19 untuk anak usia 6 - 11 tahun. Vaksinasi untuk anak diyakini akan memberikan dampak positif dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis kepada wartawan, Minggu (14/11) menjelaskan bahwa pihaknya telah berproses untuk persiapan pemberian vaksin terhadap anak. Persiapan tersebut meliputi teknis dan kebutuhan vaksin.
"Sambil kita tunggu petunjuk teknisnya, kita siapkan hal-hal yang perlu untuk nantinya pas pelaksanaan vaksinasi anak. Kita enggak buru-buru. Persiapan tersebut meliputi pembentukan tim untuk tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, guna menghitung sasaran penerima secara tepat," jelasnya.
Ismail Lubis menuturkan bahwa setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menetapkan bahwa vaksin aman untuk anak, pihaknya telah melakukan sosialisasi. Dengan harapan masyarakat dapat memahami bahwa vaksin untuk anak sudah dinyatakan aman.
Nantinya, jenis vaksin yang dipakai untuk usia 6 hingga 11 tahun ini adalah Sinovac. Akan tetapi, untuk jenis vaksin tersebut saat ini sedang kosong di Sumut karena telah digunakan untuk program percepatan vaksinasi.
Namun, mantan Kadis Kesehatan Mandailing Natal tersebut menegaskan bahwa vaksinasi bukanlah akhir dari Covid-19melainkan hanya salah satu langkah untuk melawan wabah yang menyerang dunia ini. Kunci keselamatan melawan Covid-19 tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
Bagi anak-anak (usia 6-11 tahun) yang sudah divaksin nantinya, orang tua atau keluarga tetap harus menjaga protokol kesehatan. Tetap pakai masker, rajin cuci tangan, hindari kerumunan, dan jaga jarak, tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengingatkan vaksinasi bukan alasan menurunkan kedisiplinan Prokes. Selain itu, penurunan kasus Covid-19 di Sumut seiring dengan semakin masifnya vaksinasi tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan Prokes.
Hal itu diungkapkan mantan ketua PSSI tersebut mengingatkan perkembangan Covid-19 masih tidak terduga sehingga Prokes tetap menjadi senjata utama dalam melawan Covid-19. "Kita harus belajar dari negara lain, Inggris misalnya, cakupan vaksinasi dan tracing mereka sangat tinggi, tetapi sampai saat ini penyebaran Covid-19 di sana tinggi juga. Jadi, Prokes masih senjata utama kita bersamaan dengan vaksinasi. Kedua ini upaya kita melawan pandemi," katanya.