Jakarta, Gatra.com- Peneliti senior dari Indonesia Survey Center, Chairul Ansari mengungkapkan bahwa ke depan ada kecenderungan kesukaan dan perhatian publik terhadap sosok Prabowo Subianto. Hal ini dilihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa tingkat kesukaan responden terhadap Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju itu 80,2 persen, tertinggi dari nama-nama yang disodorkan.
“Dalam tingkat likeabilitas, Prabowo berada pada puncak urutan dengan tingkat kesukaan sebesar 80,2 persen,” ujar Ansari dalam webinar bertema Elektabilitas Tokoh Menuju 2024 rilis surveinya hari ini, Ahad (14/11).
Selain itu, alasan mengapa publik merespon positif sosok Prabowo, jelas Ansari, banyak hal yang mendasarinya, namun yang paling umum adalah tentang sikap Prabowo yang memilih berlapang dada untuk kepentingan bangsa dan negara. terlebih, Prabowo adalah rival politik Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019 lalu.
“Yang cukup mengejutkan dalam survei ini adalah bahwa para pemilih Jokowi 2019 ternyata mulai jatuh hati pada Prabowo yang pernah menjadi rival politik pada Pemilu 2014 dan 2019. Hal ini dimungkinkan terjadi karena sikap negarawan, demokrat dan patriotik Prabowo yang menerima permintaan Jokowi untuk ikut mengabdi pada negara dengan menduduki posisi sebagai menteri pertahanan,” paparnya.
Sikap Prabowo yang mengesampingkan rivalitas politik dan mencairkan bipolaritas politik 2014 dan 2019 inilah yang dikatakan Ansari menjadi penyebab Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mendapat apresiasi dari para pendukung Jokowi dengan mulai jatuh hati kepadanya. “Sikap demokratik Prabowo ini pantas saja memeroleh dukungan dari pendukung Jokowi,” tandasnya.
Sementara itu, kolaborasi yang sangat apik antara Presiden Joko Widodo dan Menhan Prabowo Subianto dalam mengelola pemerintahan juga menjadi sumbangsih respeksitas pendukung Jokowi teradap Prabowo.
“Yang sangat terlihat adalah kedekatan antara keduanya dalam berbagai kesempatan urusan pemerintahan dan dukungan Jokowi pada program-program Hankam dari Kemhan menunjukkan mesranya kedua pemimpin ini,” ucap Ansari.
Lebih lanjut, Ansari memandang bahwa dari hasil survei yang dilakukannya, ternyata mayoritas responden cenderung menjadi pemilih tetap Prabowo Subianto jika maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Prabowo ternyata masih menjadi pilihan utama dengan memeroleh dukungan sebesar 22,7 persen. Urutan posisi berikut berturut-turut ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan 12,6 persen, Anies Baswedan 12,2 persen, Sandiaga Uno 5,7 persen, AHY 4,5 persen, dan Ridwan Kamil 4,3 persen.
Selanjutnya ditempati oleh Puan Maharani yang memeroleh 3,6 persen keterpilihan, Airlangga Hartarto 2,9 persen, Tri Rismaharini 2,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 2,1 persen, Mahfud MD 1,1 persen, Erick Thohir 0,7 persen, Gatot Nurmantyo 0,4 persen, Tito Karnavian 0,4 persen, Basuki Thajaja Purnama 0,3 persen, Moeldoko, 0,2 persen, Muhaimin Iskandar 0,2 persen dan ada 23,4 persen publik masih belum dapat menentukan pilihannya.
“Para pemilih yang telah mantap memilih Prabowo ternyata lebih tinggi dari para kandidat capres lainnya. Singkatnya dengan kata lain bahwa para pemilih Prabowo memiliki basis dukungan lebih kokoh atau tidak labil dibanding pemilih kandidat lain,” pungkas Ansari.