Jakarta, Gatra.com - Jakarta International Photo Festival (JIPFest) kembali hadir pada 13-28 November 2021 di kawasan Kota Tua Jakarta, Jakarta Barat. Festival ini didukung oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan dikawal protokol kesehatan atau prokes yang ketat.
Edisi kedua festival ini menampilkan 48 acara serta 29 bintang tamu. Sebelumnya, JIPFest dirintis pada 2019 lalu. Di mana jilid debutnya bergulir di 17 lokasi di Jakarta Pusat dan memikat lebih dari 17.000 pengunjung.
Sementara itu, edisi kedua JIPFest awalnya dicanangkan berlangsung pada tahun 2020, akan tetapi terpaksa digeser ke tahun ini akibat pandemi COVID-19. Diketahui, JIPFest 2021 mengusung tema "SPACE", dengan niat mengeksplorasi isu "ruang" dalam beragam tafsir dan bentuk, dari ruang publik, ruang batin, hingga ruang maya, dilansir dari media release yang diperoleh Gatra.com pada Sabtu malam, (13/11).
Bertindak sebagai kurator tahun ini ialah Kurniadi Widodo dari Yogyakarta, Ng Swan Ti dari Jakarta, dan Sayed Asif Mahmud dari Ibu Kota Bangladesh, Dhaka. Untuk program Photo Exhibition, ketiga kurator telah memilih 15 karya buatan fotografer dari 12 negara. Karya-karya ini diseleksi dari dua proses, yaitu penjaringan terbuka yang berhasil mengumpulkan 398 karya dari 47 negara serta jalur undangan kuratorial.
Fotografer yang terpilih untuk berpameran antara lain Roger Grasas dari Spanyol, Maria Lax dari Finlandia, serta Sina Niemeyer dari Jerman. Sedangkan dari Indonesia, ada nama Chris Bunjamin dari Jakarta dan Putu Sayoga dari Bali. Pameran foto akan disebar di Kota Tua, termasuk di situs-situs bersejarah, yang menjanjikan pemandangan kontras yang atraktif seperti karya-karya masa kini yang dipajang di tempat-tempat yang mengabadikan masa lalu.
Lokasi yang digunakan JIPFest yaitu Candra Naya & Novotel Jakarta Gajah Mada. Di mana kedua bangunan bertetangga ini menempati lahan bekas kompleks kediaman Mayor Khouw Kim An di masa Batavia. Sedangkan Candra Naya, rumah sang Mayor, masih berdiri. Lokasi kedua, MULA Kotatua Jakarta, kompleks yang didedikasikan untuk komunitas dan pekerja kreatif ini menempati Gedung Rotterdamsche Lloyd. Ketiga, Historia Food & Bar, restoran ini menempati bangunan bergaya kolonial, persis di seberang Museum Fatahillah.
Di samping itu, di edisi keduanya, JIPFest menghadirkan 13 program dan mayoritas terbuka gratis untuk umum. Selain Photo Exhibition, ada program Workshop yang bertujuan meningkatkan keahlian pelaku fotografi. Lalu, dalam program Public Lecture, Discussion, dan Artist Talk, pengunjung bisa mengikuti presentasi dan perdebatan beragam isu seputar fotografi.
Tak kalah menarik, ada program Photo Book Exhibition yang menampilkan 26 buku foto hasil seleksi. Jika ingin menikmati foto dalam format berbeda, pengunjung dapat mengikuti Projection Night atau layar tancap khusus karya foto dan multimedia. Berniat mendukung pemulihan pariwisata Jakarta, JIPFest 2021 menghadirkan pula dua program wisata akhir pekan di Kota Tua, yakni Festival Tour dan Urban Photo Tour.
Selain itu, demi menyediakan ruang bagi partisipasi publik, JIPFest 2021 memiliki program Fringe, di mana komunitas dan organisasi dari penjuru Indonesia bisa menghadirkan acara mereka sendiri dalam JIPFest. Total 29 pelaku fotografi, seni, dan budaya, juga akademisi akan hadir sebagai bintang tamu JIPFest 2021. Beberapa di antaranya adalah Fotografer dan Pendiri Kelas Pagi Anton Ismael, Fotografer dan Editor Foto Beawiharta, Fotografer Dokumenter Joshua Irwandi, Pembuat Buku Foto Pandemi dr. Teguh Widjaja, Street Photographer Erik Prasetya, Pewarta Foto Ulet Ifansasti, Ketua Women Photograph Indonesia Malahayati, Pewarta Foto Nyimas Laula, Street Photographer Ruben 'Roe', Editor Senior Mongabay Indonesia Sapariah Saturi, serta Produser, Kurator, dan Edukator Yudhi Soerjoatmodjo.
Demi keamanan dan kenyamanan pengunjung, seluruh rangkaian acara JIPFest 2021 dijalankan dengan prokes yang ketat sesuai aturan dari pemerintah. Seluruh panitia dan bintang tamu disyaratkan telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 serta menjalani tes COVID-19 selama festival. Pengunjung festival di atas 12 tahun juga diwajibkan sudah menerima minimum satu dosis vaksin COVID-19 dan mendaftar secara daring sebelum menghadiri acara. Selain itu, seluruh venue festival dibatasi kapasitasnya yakni maksimum 50%.