Cilacap, Gatra.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggerakkan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk turut mengedukasi pemanfaatan berbagai platform digital. Salah satunya yakni untuk menangkal kabar bohong alias hoaks.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap, Drs. M. Wijaya, MM mengatakan anggota KIM diminta turut mengedukasi masyarakat untuk menyaring informasi yang diterima dan tidak menyebarluaskan berita bohong.
“KIM harus mengedukasi masyarakat untuk bermedsos dengan bijak. Jangan sampai menyebarkan konten-konten hoaks yang meresahkan masyarakat,” kata Wijaya, dalam penguatan KIM Budaya Bambu Sari, dikutip dari keterangannya, Sabtu (13/11).
Menurut Wijaya, anggota KIM juga harus menjadi agen perubahan. Upaya tersebut bisa diawali dari langkah sederhana, yakni bagaimana memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan berbagai potensi dan produk unggulan.
Media sosial digunakan untuk hal produktif atau menghasilkan. Dengan begitu, ada manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Dengan memanfaatkan media sosial, kita bisa mempromosikan berbagai produk unggulan. Untuk Desa Banjarwaru dengan produk kerajinan bambu misalnya. Ini harus diketahui secara luas oleh masyarakat sehingga menambah jangkauan pasar,” ujarnya.
Sementara, anggota KIM Budaya Bambu Sari yang juga Kepala Desa Banjarwaru, Sudarwanto mengungkapkan, KIM Budaya Bambu Sari terbentuk sejak 2018. Akan tetapi hingga saat ini kiprahnya belum optimal.
Terlebih ketika Covid-19 mewabah pada tahun 2020, berbagai pelaksanaan kegiatan harus ditunda. Dia berharap KIM bisa menjadi jalan untuk memasarkan produk khas desa.
“Melalui penguatan ini kami berharap KIM Bambu Sari dapat dioptimalkan lagi,” ucap dia.