Siak, Gatra.com – Potensi peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau mencapai 22 ribu hektare. Hanya saja, dari target itu baru 3.800 hektare yang kesampaian.

Bupati Siak Alfedri menyebut pencapaian target itu sangat berat. Pasalnya, ada dua faktor yang membikin target itu tidak akan terkabul dalam waktu dekat ini.

"Pertama, karena rata-rata sertifikat kebun telah diagunkan ke bank. Terus, yang kedua, balik nama di sertifikat pun belum selesai," kata Alfedri saat kunjungan kerja Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, di Kampung Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Kamis (11/11).

Dengan adanya kunjungan Dedi ini, Alfedri berharap politisi Golkar itu bisa menyelesaikan permasalah tersebut. 

"Kunjungan Pak Dedi ini menjadi dorongan bagi kami untuk bisa menyelesaikan permasalahan itu melalui kerja sama dengan BPN dan Pengadilan Negeri," ujar Ketua PAN Riau tersebut.

Gayung bersambut, Dedi menyebut kehadirannya di Kabupaten Siak untuk menyerap masukan dari para petani, perusahaan, dan pemerintah daerah terkait rendahnya realisasi program PSR.

"Kami akan terus mendorong perusahaan membuka ruang bagi para petani yang masuk program PSR. Kita juga senang, Pak Bupati di sini respon cepat dan memberikan perhatian khusus terhadap para petani sawit," kata Dedi.