Jakarta, Gatra.com - Saat para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi di Gedung Rektorat UI pada Jumat, (12/11) namun mereka tak dapat menemui rektornya, Ari Kuncoro. Selain itu Rektor UI hanya membaca pesan instan WhatsApp (WA) dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Leon Alvinda Putra, agar Ari dapat menemui massa aksi terkait penolakan mereka terhadap Statuta UI.
"Bener [Rektor UI hanya membaca WA], jadi saya sampaikan bahwa ketika sedang melakukan drama teatrikal tadi, saya WA Pak Rektor. Saya kirimkan foto, saya sampaikan jika Prof. Ari ada di dalam Gedung Rektorat, sekiranya menemui kami untuk [mendengarkan] aspirasi dan tuntutan dari kami," kata Leon, kepada wartawan saat ditemui seusai aksi tersebut di Gedung Rektorat UI, Depok, Jawa Barat, pada Jumat, (12/11).
"Karena kami bilang, ini sudah aksi ketiga. Dan teman-teman sudah hujan-hujanan, yang menunjukkan bahwa teman-teman mencintai almamater, jadi sekiranya Prof. Ari sebagai rektor maulah menemui. Tapi tidak dibalas," imbuhnya.
Sementara itu Leon menuturkan, sampai ia berorasi sekitar 10 menit, pesan yang dikirimkannya kepada Ari hanya centang dua. Lalu ada tanda warna biru yang berarti sudah dibaca. "Artinya sudah dibaca gitu. Tapi tidak dibalas," ujarnya.
Leon pun mengungkapkan bahwa mereka sangat menyayangkan akan hal itu. Karena menurutnya, itu menjadi satu bukti lagi bahwa rektor benar-benar ingin menutup dialog dan diskusi dengan mahasiswanya.
Sebelumnya, terangnya, di aksi pertama dan kedua juga mereka tidak mendapatkan respon. "Sekarang aksi ketiga, ternyata sudah kita WA, di-read saja. Dan ini menunjukkan bahwa rektor dan ketua MWA [Majelis Wali Amanat] bener-bener tidak mau menyelesaikan masalah ini," pungkas Leon.