Solo, Gatra.com - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Menkop UMKM) Teten Masduki meminta perbankan mengubah cara pandang penyaluran kredit. Selama ini kebanyakan perbankan menyalurkan kredit berdasarkan ketersediaan dan kekuatan agunan. Namun menurutnya lebih baik mulai menilai kelayakan atau cash flow suatu usaha.
Teten menyebutkan kredit perbankan bagi UMKM baru sebesar 19,8 persen. Rencananya capaian itu akan ditingkatkan menjadi di atas 30 persen pada 2024 mendatang.
"Digitalisasi UMKM tidak hanya fokus pada sisi pemasaran saja, tapi lebih dari itu, pengelolaan bisnis UMKM juga harus sudah digital. Pihak perbankan bisa melihat dengan jelas kelayakan bisnis tiap UMKM," kata Teten.
Ia hadir dalam peluncuran 'Roadshow Klinik UMKM' bertajuk 'Berdayakan UMKM, Lahirkan Pahlawan Digital Baru', di Solo Technopark, Solo, Jumat (12/11).
Menurutnya, agar pelaku UMKM bisa melakukan digitalisasi, pemerintah sudah menciptakan ekosistem, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Hal itu juga tertuang dalam UU Cipta Kerja.
"Saat ini aturan itu sudah masuk dalam tahapan implementasi," katanya.
Hingga saat ini, setidaknya 16,4 juta UMKM telah terhubung ke ekosistem digital. Angka ini meningkat hampir 105 persen dari tahun lalu.
“Hingga tahun 2024 targetnya ada 30 juta pelaku UMKM sudah on boarding di platform-platform digital. Kami akan lebih menyasar pelaku usaha mikro yang jumlahnya masih sangat dominan," jelasnya.
Untuk mengurangi jumlah usaha mikro dengan strategi scalling-up, Teten meminta para kepala daerah untuk mengembangkan keunggulan domestik tiap daerah.
“Keunggulan domestik itu harus dikembangkan. Daerah yang pilih sendiri sektor mana yang bisa di-scaling up," ulas Teten.
Meskipum demikian, program digitalisasi dan scaling-up akan diarahkan pada UMKM berbasis kreativitas dan teknologi agar bisa masuk ke rantai pasok industri.
"Jangan membuat produk yang sudah dihasilkan usaha besar karena UMKM pasti kalah. Kita harus masuk ke rantai pasok mereka, seperti sektor furnitur, otomotif, elektronik," tandasnya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebutkan Pemkot Solo terus mengajak pelaku UMKM bertransformasi secara digital agar pasar suatu produk lebih luas dan terbuka.
"Saya meyakini daya beli masyarakat masih cukup terjaga untuk menopang pertumbuhan UMKM, khususnya di wilayah Solo," kata Gibran.