Sukoharjo, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mempersiapkan diri dengan menggelar apel gelar pasukan gabungan kesiapsiagaan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukoharjo, Jumat (12/11). Apel gelar pasukan ini dipimpin Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengantisipasi fenomena La Nina.
Diketahui, potensi bencana alam khususnya banjir di beberapa wilayah di Sukoharjo, rawan saat memasuki musim penghujan. Terdapat tiga kecamatan rawan banjir yakni Kecamatan Grogol, Polokarto, dan Mojolaban. Sedangkan wilayah yang potensi terjadinya tanah longsor yaitu Kecamatan Bulu dan Weru.
Mengantisipasi peristiwa tersebut, Bupati Sukoharjo mengatakan, sejumlah persiapan sudah dilakukan. Diantaranya persiapan dapur umum dan peralatan antisipasi bencana.
"Disini landing sektor nya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), sehingga saya berharap TNI Polri dan semuanya saling berkomunikasi apabila ada bencana di daerah, dan semuanya harus siap," tekan Bupati Sukoharjo.
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo Sri Maryanto menuturkan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari 2022. Dan diprediksi akan berakhir pada bulan April.
"Kita perlu persiapan-persiapan, utamanya satu dari masyarakat itu sendiri, bagaimana mereka mensiagakan di wilayahnya masing-masing," ujar Sri Maryanto.
Selain banjir dan tanah longsor, Sri Maryanto menyebutkan, angin kencang juga berpotensi di semua wilayah. Utamanya di masa transisi seperti ini, dimana akan ada hujan lebat dan disertai angin kencang dan petir.
"Tim siaga bencana sampai desa, kita punya 10 Destana (Desa Tangguh Bencana), dan kita sudah membentuk di Kecamatan Polokarto, Mojolaban, Grogol dengan masing-masing tiga desa dan di Kecamatan Ngrombo Baki satu desa," terangnya.
Sebelumnya BPBD Sukoharjo sudah memerintahkan masyarakat untuk melakukan kerja bakti. Khususnya pembersihan di kawasan sungai.
Jika kondisi air di Sungai Samin meluap dan tidak masuk ke Sungai Bengawan Solo, maka otomatis akan menimbulkan luapan.
"Sukoharjo dilewati Bengawan Solo ada tujuh kecamatan, otomatis luapan Bengawan Solo itu pasti akan terdampak di tujuh kecamatan itu, utamanya di hilir," tandasnya.