Jakarta, Gatra.com – Sebanyak 897 orang pelari marathon dari puluhan komunitas lari di Tanah Air akan melahap jarak 150 kilometer (KM) di Bali untuk menggalang donasi bagi anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia atau terdampak Covid-19.
Dari ratusan pelari tersebut, sebanyak 247 di antaranya akan melahap jarak tersebut secara luring (offline). Adapun sisanya, 650 pelari melakukannya secara daring atau virtual. Ajang ini juga melibatkan lebih dari 3.200 donatur hingga para mitra korporasi dan media yang berkomitmen untuk mendukung keluarga rentan yang terdampak Covid-19.
Para pelari menggalang donasi dalam ajang Run To Care 2021 Kem(Bali) bertajuk “#KuatkanKeluargaKuatkanAnak” gelaran lembaga nonpemerintah, SOS Children’s Villages yang puncaknya pada 26–28 November 2021.
National Director SOS Children’s Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (11/11), menyampaikan, ini merupakan kali keenam Run To Care Annual Series diadakan sebagai perhelatan charity run yang digagas pihaknya.
“Tujuan tahun ini membantu keluarga yang terdampak pandemi Covid-19, kami harap semakin banyak masyarakat yang turut serta mendukung program penguatan keluarga dari SOS Children’s Villages Indonesia, khususnya lewat program ‘Income Generating’,” ujarnya.
Sebab, kata Hadi, program ini memungkinkan ratusan keluarga yang terdampak pandemi untuk bangkit dan mencapai kemandirian ekonomi, sehingga perlindungan dan pengasuhan anak-anak terjamin demi mencegah anak-anak kehilangan pengasuhan orang tua.
Menurut data dari Kementerian Sosial (Kemesos) Republik Indonesia per 7 September 2021, sebanyak 25.202 orang anak Indonesia kehilangan orang tua dan 2,7 juta keluarga Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan akibat Covid-19.
“Terima kasih kepada 900 pelari virtual dan offline telah menjadi jembatan bagi lebih dari 3.200 orang baik, yang jumlahnya akan terus bertambah, untuk dapat bersama-sama berkontribusi dalam menguatkan keluarga dan anak-anak Indonesia,” ujar Hadi.
Untuk teknis pelaksanaan ajang yang mengusung konsep Ultra Marathon 150 KM, perhelatan luring akan digelar pada 26–28 November 2021 dari Four Points Hotel by Sheraton Bali di Ungasan, Jimbaran. Melintasi Denpasar, Sanur, Gianyar, Bangli, Kintamani, Pahyangan dan akan finish di SOS Children’s Village Bali yang terletak di Desa Bantas Selemadeg, Tabanan.
Peserta terbagi dalam tiga kategori, yaitu Individu 150 KM, Individu 100 KM, dan Relay 3x orang dengan masing-masing 50 KM. Salah satu hal baru di Run to Care November ini adalah lokasi Start atau flag off ada dua tempat.
Sebanyak 150 pelari kategori 150 km dan 50 km akan start di Jimbaran, lalu 150 pelari kategori 100 km dan 50 km akan start di Gianyar, serta 50 km peserta relay terakhir akan start di Pahyangan. Total 247 pelari tersebut tidak akan berkumpul di satu titik agar dapat memecah kerumunan di saat pandemi.
Kegiatan Run to Care Kem(Bali) juga melakukan prosedur CHSE untuk memastikan setiap titik melakukan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta dan panitia akan dicek sertifikat vaksin dan akan melakukan test swab antigen sebelum acara dimulai.
Atas antusias yang semakin tinggi setiap tahunnya, Run To Care 2021 tahun ini digelar dengan dua metode, yaitu virtual di Run To Care Virtual dan offline di Run To Care Kem(Bali). Untuk Run To Care Virtual terbagi dalam tiga kategori, yaitu multiple run 50 KM, 100 KM dan 150 KM.
Pendaftaran sudah dibuka mulai dari 25 September 2021 dan sudah ditutup pada 30 Oktober 2021 dengan jumlah 650 pelari sold out dari seluruh Indonesia dengan mengunduh aplikasi 99 Virtual Race di App Store dan Play Store.
Untuk periode lari virtual sudah dimulai di tanggal 9 Oktober lalu dan 650 pelari virtual tersebut menyicil kilometer lari setiap harinya sebagai bentuk perjuangan. Lari virtual akan ditutup pada tanggal 28 November 2021, berbarengan dengan lari luring di Bali.
Perjuangan para pelari tidak berhenti di situ saja. Sejak pertengahan Oktober lalu, seluruh pelari menggalang dana untuk membantu 263 keluarga dampingan yang ada di Tabanan, Yogyakarta, dan Medan.
Untuk implementasi program dibutuhkan dana sebesar Rp1,3 miliar, dengan rincian masing-masing keluarga akan membutuhkan setidaknya Rp5 juta untuk membuat UMKM tiap keluarga menjadi nyata dengan assessment, pelatihan, dan modal usaha yang sustainability sehingga anak-anak mereka pun dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya.
SOS Children’s Villages Indonesia mengajak masyarakat untuk ambil bagian bagi 7.200 anak yang berada di Banda Aceh, Meulaboh, Medan, Jakarta, Bogor, Lembang, Semarang, Yogyakarta, Bali, Flores, dan Palu.
Seluruh hasil penggalangan dana diperuntukkan menguatkan keluarga rentan yang terdampak Covid-19 demi mencegah anak kehilangan pengasuhan orang tua dan pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Sekecil apapun bantuan, akan menjadi arti besar bagi mereka. Siapa pun bisa menjadi#PejuangAnak dengan menunjukkan dukungan melalui: kitabisa.com/runtocare.