Kudus, Gatra.com - Desa Janggalan, Kecamatan/Kabupaten Kudus, Jawa Tengah resmi ditetapkan sebagai desa wisata di kabupaten berjuluk Kota Kretek. Bukan tanpa alasan, adanya akulturasi antara budaya Jawa, Arab, dan Cina membuat daerah ini berpotensi menjadi magnet bagi wisatawan.
Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan, Desa Janggalan yang memiliki banyak kebudayaan dan nilai sejarah, sehingga dapat disebut Jerussalem Van Java asal Kabupaten Kudus. Tak mustahil, jika desa tersebut berpotensi menjadi desa wisata rintisan.
"Di Janggalan ini banyak yang bisa menarik wisatawan dari luar daerah. Banyak peninggalan-peninggalan zaman dulu, termasuk bangunan kuno yang dulunya percampuran pertemuan budaya Jawa, Arab, dan Cina di sini," ujarnya selepas meresmikan Janggalan sebagai desa wisata, Kamis (11/11).
Di Janggalan, lanjutnya, masih banyak berdiri bangunan khas Kudus yang merupakan peninggalan zaman dulu. Tidak hanya itu, kuliner hingga tradisi di desa tersebut juga masih dipegang masyarakatnya hingga sekarang.
"Banyak peninggalan yang lain termasuk makam, masjid, dan hal-hal yang kita temukan di sini. Tentunya masih belum terungkap, seperti artefak-artefak peninggalan dahulu yang masih asli," ungkapnya.
Hartopo berharap, pesona Janggalan mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Karena kawasan ini layaknya Jerussalem dari Jawa yang dimiliki Kota Kretek dengan berbagai perpaduan unsur budaya dan peradabannya.
Selain Janggalan, Hartopo juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) tentang desa wisata yang ada di Kudus kepada Kepala Desa (Kades) Kauman, Karangampel, dan Desa Kedungdowo.