Jakarta, Gatra.com- Lowongan Bintara Polri 2022 telah dibuka. Lowongan itu tertuang dalam Keputusan Kapolri Nomor: Kep/1696/XI/2021 tanggal 8 November 2021 yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Pol Wahyu Widada.
Sedikitnya ada 1.500 kursi yang disediakan dengan komposisi 1.400 untuk anggota laki-laki dan 100 untuk anggota perempuan. Ada tiga jalur yang dibuka, di antaranya jalur penghargaan, talent scouting, dan affirmative action.
Pertama, jalur penghargaan, diberikan kepada calon Bintara Polri yang merupakan anak kandung anggota Polri, dengan persyaratan gugur, hilang, atau cacat tingat tiga dalam melaksanakan tugas yang dibuktikan melalui Keputusan Kapolri.
Selain itu, jalur ini disediakan bagi mereka anak dari anggota yang memiliki tanda kehormatan paling rendah Bintang Bhayangkara Nararya Prestasi. "(Bisa juga) didapatkan dari penghargaan Kapolri paling sedikit tiga kali pin emas, atau penghargaan Presiden," tulis surat keputusan itu.
Selain anak anggota Polri, jalur ini juga dibuka untuk anak kandung dari masyarakat yang gugur dalam membantu pelaksanaan tugas kepolisian, berperan aktif dalam penyelenggaraan kamtibmas atau masalah yang menonjol di masyarakat, membantu pelaksanaan tugas polisi di bidang operasional, hingga membantu sistem dan metode yang memberi pengaruh besar dalam tugas pokok Polri. Jalur ini juga disediakan untuk masyarakat yg aktif membantu polisi.
Kedua, jalur talent scouting, yakni bakat khusus yang dibutuhkan Polri. Jalur ini dibagi dua bagian, yakni prestasi akademik dan nonakademik. Untuk akademik, diberikan bagi mereka siswa kelas XII yang menjuarai olimpiade sains, atau kejuaraan yang direkomendasikan Kemenpora dan Kemendikbud, tingkat kabupaten, provinsi atau nasional.
"Bagi yang sudah lulus SMA/MA harus memiliki hasil ujian nasional peringkat satu sampai 10 terbaik di tingkat kabupaten/kota, dan bukan ujian perbaikan," demikian kutipan surat itu.
Melalui prestasi non akademik, yakni mereka yang juara satu, dua, atau tiga di bidang olahraga tingkat provinsi, nasional, atau internasional yang diselenggarakan Kemenpora dan Kemendikbud. Selain itu, ada juga slot untuk juara satu, dua, tiga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi, nasional, atau internasional yang diselenggarakan Kemenag.
"Hafidz Quran minimal 10 juz serta memiliki kemampuan tafsir Quran dan/atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional," tulis keterangan resmi Kapolri itu.
Sebagai catatan, syarat prestasi nonakademik berlaku paling lama 3 tahun sebelum pendaftaran penerimaan anggota Polri dan dibuktikan dengan tanggal yang tercantum dalam piagam, piala, medali dan/atau surat keterangan dari instansi/lembaga yang berwenang.
Sementara jenis pertandingan yang masuk kriteria perstasi nonakademik adalah bidang olahraga yang berkaitan dengan tugas kepolisian seperti beladiri, di antaranya pencak silat, judo, karate, gulat, tinju, kempo, taekwondo. Selain itu ada olahraga menembak, renang, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, dan sepak bola.
Terakhir, affirmative action adalah jalur khusus bagi mereka yang berada di pulau kecil, wilayah perbatasan, suku pedalaman. Syaratnya, harus penduduk asli. Jika tidak, bisa juga bagi mereka yang bukan penduduk asli, berdomisili di daerah itu paling singkat tiga tahun terhitung pada saat pendidikan pembentukan Bintara Polri dibuka.
"(Selain itu), Bintara yang lulus dan telah melaksanakan pendidikan akan ditempatkan kembali ke daerah asal sesuai persyaratan domisili pada saat mendaftar melalui kategori affirmative action," demikian bunyi peraturan itu.