Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengungkapkan salah satu keunggulan dari pasar modal syariah Indonesia yakni proses transaksi saham yang secara end to end telah memenuhi prinsip syariah.
“Hal ini harus terus dijaga agar kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal syariah Indonesia semakin kuat,” ujarnya dalam Syariah Investment Week 2021 yang digelar secara daring Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (11/11).
Ma'ruf mengapresiasi perkembangan pasar modal syariah Indonesia yang mampu tumbuh positif secara signifikan meski di tengah pandemi Covid-19.
"Meskipun di tengah pandemi Covid-19, produk pasar modal syariah terus mengalami pertumbuhan yang konsisten, seperti pada sukuk negara dan reksa dana syariah,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data OJK, per 30 September 2021 jumlah kepemilikan efek saham Syariah tumbuh 45,95% (year to date) sehingga total investor menjadi 1.060.714 .
Menurut Wapres perkembangan menggembirakan dari pasar modal syariah dalam negeri tak lepas dari upaya sejumlah pihak atas segala inovasi yang diluncurkannya.
“Upaya-upaya tersebut antara lain berupa penerbitan 11 peraturan OJK, dan 25 fatwa DSN MUI terkait pasar modal syariah, serta penerbitan Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024 oleh OJK,” urai Wapres.
“Kesemuanya itu merupakan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan, agar berbagai upaya pengembangan pasar modal syariah dapat terlaksana dengan lebih terarah,” lanjutnya.
Wapres mengharapkan agar berbagai produk filantropi Islam dapat terintegrasi dengan efek syariah di pasar modal syariah Indonesia, seperti sukuk wakaf, zakat saham, dan wakaf saham, dapat terus lebih dikembangkan.
“Securities Crowdfunding (SCF) berbasis syariah sebagai alternatif pendanaan bagi UMKM juga perlu terus dikembangkan, terutama mendorong bangkitnya kembali UMKM pasca pandemi Covid-19,” katanya.