Kendal, Gatra.com - Perum Perhutani berencana melakukan reboisasi atau menanami kembali hutan yang gundul di wilayah Jawa-Bali. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya arti pohon bagi kehidupan manusia, untuk mensuplai oksigen yang sehat.
"Reboisasi akan dilakukan di Jawa-Bali pada tahun ini. Rencananya ada lahan sekitar 50 ribu hektare untuk direboisasi," terang Dirut Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro saat memulai groundbreaking tanaman tahun 2021 di Hutan Lindung Darupono, Kendal Jawa Tengah, rabu (10/11).
Dia menegaskan, aktivitas menanam tidak selesai setelah pohon di tanam. Namun membutuhkan perawatan hingga pohon usia 5 tahun baru bisa berkembang sendiri.
"Di sini kami membutuhkan bantuan semua pihak termasuk masyarakat sekitar hutan dan Pemda setempat untuk bersama-sama menjaga hutan," ujarnya.
Untuk reboisasi yang dilakukan, bebernya, Perum Perhutani mengeluarkan biaya sejumlah dalam setiap hektarnya senilai kurang lebih Rp 7 juta.
Ia mengaku siap bekerja sama mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Perhutani untuk lebih maju.
"Kami terbuka dan siap bekerja sama dengan siapapun untuk lebih maju dan berkembang," katanya.
Sementara Bupati Kendal Dico M Ganinduto yang diwakili Sekda Moh Toha menyampaikan, mengantisipasi terjadinya hutan gundul, pihaknya meminta setiap kali ada penebangan pohon harus disertai penanaman pohon kembali. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
"Filosofinya, setiap ada penebangan hutan segera ditanami kembali agar tidak gundul, itu yang kita harapkan," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini Pemkab sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan Perhutani KPH Kendal terkait pengembangan obyek wisata Curug Sewu.
"Semoga saja sukses dan saling menguntungkan," katanya.